Pulau Curiak Kalsel sambut kelahiran bayi bekantan dan lutung

waktu baca 2 menit

Sudah dua minggu ini saya mengamati pergerakan bekantan kelompok alpha dan kawanan Lutung Kelabu, mereka membawa bayi baru lahir dan kami senang bisa mengabadikannya dengan foto

Banjarmasin (KABARIN) - Kawasan mangrove Pulau Curiak, Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, baru-baru ini kedatangan penghuni baru yang menggemaskan.

Bayi bekantan serta dua bayi Lutung Kelabu terlihat lucu dan menarik perhatian pengunjung. Kehadiran mereka menambah keceriaan sekaligus menunjukkan keberhasilan upaya konservasi satwa di kawasan mangrove tersebut.

“Bayi bekantan lahir dari indukan kelompok alpha,” kata Amalia Rezeki, Pendiri Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia, di Banjarmasin, Jumat.

Menurut tim konservasi dari Universitas Lambung Mangkurat, kelahiran ini jadi pencapaian luar biasa. Hal ini menandakan restorasi mangrove yang dikelola Yayasan SBI dan warga nelayan setempat berhasil menambah populasi bekantan dan Lutung Kelabu di alam.

Kini kedua jenis primata langka itu banyak terlihat di pohon mangrove rambai yang ditanam sejak lima tahun lalu. Bekantan dan lutung hidup rukun dalam kelompok masing-masing, sambil menikmati habitat mereka yang terus dijaga.

Amalia berharap semua pihak terus bekerja sama menjaga habitat ini agar primata endemik Kalimantan tetap aman. Selain bermanfaat bagi satwa, kawasan mangrove juga penting bagi nelayan lokal karena menjadi tempat udang dan ikan air tawar berkembang.

Untuk melestarikan bekantan dan lutung, SBI menanam kembali sekitar 20.000 bibit pohon rambai yang jadi pakan utama kedua primata itu.

Kegembiraan warga setempat pun terasa, seperti yang dirasakan Amang Ipan, warga lokal yang ikut menanam pohon mangrove. “Sudah dua minggu ini saya mengamati pergerakan bekantan kelompok alpha dan kawanan Lutung Kelabu, mereka membawa bayi baru lahir dan kami senang bisa mengabadikannya dengan foto," ujarnya.

Ferry Hoesain, praktisi konservasi satwa liar, menilai kelahiran bayi bekantan dan lutung di Pulau Curiak menunjukkan keberhasilan pemulihan habitat satwa liar yang dilindungi.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka