Jakarta (KABARIN) - Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno mengimbau warga ibu kota untuk tidak menyepelekan kondisi septic tank di rumah. Menurutnya, tangki penampungan limbah sebaiknya dikuras secara berkala, minimal setiap tiga tahun sekali, agar tidak menimbulkan bahaya ledakan akibat gas yang menumpuk.
Rano mencontohkan kasus di Pamulang di mana sebuah septic tank sampai meledak karena tidak pernah disedot. Ia menegaskan, menguras septic tank memang penting, tapi jangan sampai benar-benar dikosongkan. Tangki tetap harus menyisakan lumpur yang mengandung bakteri baik agar proses penguraian berjalan normal.
Warga Jakarta bisa menggunakan layanan sedot tinja yang tersedia, baik dari penyedia swasta maupun Paljaya. Tarifnya juga terjangkau, sekitar Rp150 ribu per meter kubik, berdasarkan informasi resmi Paljaya.
Menurut Rano, kesadaran masyarakat soal sanitasi masih perlu ditingkatkan. Saat ini sekitar 70 persen limbah di Jakarta belum terolah dengan baik. Ia mendorong kerja sama lintas pihak untuk memperbaiki sistem pengelolaan limbah kota.
“Kalau sanitasi ditangani dengan benar, dampaknya bukan cuma ke kesehatan warga tapi juga bikin kualitas lingkungan di Jakarta makin baik,” ujarnya.