Terobosan ilmuwan China bikin baterai all-solid-state lebih tahan lama dan aman

waktu baca 2 menit

Beijing (KABARIN) - Tim ilmuwan dari China baru saja bikin gebrakan besar di dunia teknologi baterai. Mereka berhasil menemukan cara baru agar baterai litium dengan elektrolit padat bisa bekerja lebih efisien dan tahan lama tanpa perlu tekanan tambahan dari alat luar. Penemuan ini bisa jadi langkah penting menuju masa depan energi yang lebih aman dan ramah lingkungan.

Selama ini, baterai litium all-solid-state sering disebut sebagai "harta karun" teknologi penyimpanan energi karena punya potensi besar buat menggantikan baterai biasa. Tapi, ada satu masalah besar yang belum bisa dipecahkan, yaitu menjaga agar bagian dalam baterai tetap terhubung rapat antara elektrolit padat dan logam litium.

Nah, tim peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan China (CAS), Institut Teknologi dan Rekayasa Material Ningbo CAS, serta Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Huazhong akhirnya menemukan solusinya. Mereka menambahkan ion iodida ke dalam elektrolit padat sulfida.

Saat baterai digunakan, ion ini bergerak ke bagian antarmuka dan membentuk lapisan kaya iodin yang bisa menarik ion litium. Proses ini membuat semua celah kecil di dalam baterai otomatis terisi kembali seperti kemampuan self-healing atau penyembuhan diri.

Hasilnya, baterai jadi lebih stabil dan punya umur pakai lebih panjang meski sudah mengalami ratusan kali pengisian ulang. Menurut Huang Xuejie dari Institut Fisika CAS, teknologi ini bisa bikin baterai masa depan punya kepadatan energi lebih dari 500 watt-jam per kilogram. Artinya, umur baterai di perangkat elektronik bisa dua kali lebih lama dari baterai biasa.

Huang juga bilang kalau temuan ini bisa mempercepat perkembangan baterai dengan kepadatan energi tinggi untuk berbagai sektor. Mulai dari robot humanoid, kendaraan listrik, sampai penerbangan masa depan, semuanya bisa jadi lebih efisien dan aman dengan teknologi ini.

Wang Chunsheng, pakar baterai solid-state dari Universitas Maryland, menilai riset ini berhasil menyelesaikan masalah terbesar yang selama ini bikin teknologi baterai litium all-solid-state sulit dikomersialkan. Ia menyebut penelitian ini sebagai langkah besar menuju penggunaan nyata di masa depan.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka