Jakarta (KABARIN) - Sebanyak 50 warga RT 11/RW 07 Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, terpaksa mengungsi setelah kebakaran hebat melanda kawasan padat penduduk tersebut pada Jumat (8/10/2025).
Kebakaran yang terjadi siang hari itu melalap habis empat rumah dan kontrakan 10 pintu, menyisakan puing-puing dan kepanikan warga.
“Sampai sekarang ada 21 kepala keluarga dengan 50 orang sudah diungsikan ke Madrasah Miftahul Huda. Ada empat balita, sisanya lansia dan dewasa,”
ujar Camat Tambora Holi Susanto, di lokasi pengungsian.
???? Pemerintah salurkan bantuan
Hingga malam hari, aparat kecamatan bersama Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) Pemkot Jakarta Barat masih terus mendistribusikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar para korban.
“Dinas Sosial sudah menyalurkan bantuan seperti makanan siap saji, selimut, biskuit, diapers, dan kebutuhan pokok lainnya,” kata Holi.
Selain tempat tinggal yang ludes terbakar, petugas juga mencatat satu korban meninggal dunia dan beberapa orang mengalami luka ringan.
Korban meninggal diketahui merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berinisial AS (41), yang ditemukan tewas terjebak di dalam kamar saat api membesar.
“Korban tidak sempat menyelamatkan diri karena terkunci di dalam. Saat ditemukan, kondisinya sudah meninggal dunia,” tutur Syarifudin, Kepala Seksi Operasi Sudin Gulkarmat Jakarta Barat.
???? Diduga akibat percikan las
Penyelidikan awal menunjukkan dugaan bahwa kebakaran bermula dari percikan api saat proses pengelasan, yang kemudian cepat merambat ke bangunan lain karena kondisi rumah saling berdekatan dan sebagian besar terbuat dari bahan mudah terbakar.
“Infonya dari percikan las, tapi saat ini masih dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian,” tambah Camat Holi.
???? Pengungsi bertahan di madrasah
Untuk sementara, Madrasah Miftahul Huda dijadikan tempat pengungsian utama bagi para korban.
Warga beristirahat di ruang kelas yang disulap menjadi area tidur darurat, dengan bantuan logistik dan tenaga medis dari kelurahan setempat.
Meski suasana penuh keprihatinan, bantuan dari masyarakat mulai berdatangan — mulai dari makanan, pakaian, hingga mainan anak-anak.
“Yang penting sekarang kami bisa istirahat dan anak-anak aman dulu,” ujar salah satu warga, Siti Rahmah (42), sambil menenangkan putranya yang masih berusia tiga tahun.
⚠️ Pemerintah imbau warga waspada
Pemerintah Kecamatan Tambora mengimbau warga agar lebih berhati-hati terhadap penggunaan alat-alat yang berisiko menimbulkan percikan api, terutama di kawasan padat penduduk.
“Ini jadi pengingat bagi kita semua untuk lebih waspada. Keselamatan warga jadi prioritas utama,” kata Holi menutup pernyataannya.