Pemimpin oposisi Venezuela Maria Corina Machado menang Nobel Perdamaian

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Pemimpin oposisi Venezuela, Maria Corina Machado, resmi dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian 2025 atas perjuangannya yang konsisten membela demokrasi dan hak-hak sipil rakyat di negaranya. Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Komite Nobel di Stockholm, Jumat (10/10).

Dalam pernyataan resminya, Komite Nobel menyebut Machado layak menerima penghargaan bergengsi ini karena “kerja tanpa lelahnya dalam memajukan hak-hak demokrasi rakyat Venezuela dan perjuangannya mewujudkan transisi dari kediktatoran menuju demokrasi yang adil dan damai.”

Machado, yang dikenal sebagai salah satu suara oposisi paling vokal di Amerika Latin, dinilai menjadi simbol keberanian rakyat sipil di tengah situasi politik dan ekonomi Venezuela yang semakin memburuk.

Komite Nobel menilai dirinya sebagai sosok pemersatu oposisi yang mampu menggerakkan rakyat untuk menuntut pemilu bebas dan pemerintahan yang representatif.

“Ketika demokrasi terancam, semakin penting untuk mempertahankan titik temu ini,” tulis Komite Nobel.

Machado telah memperjuangkan pemilu yang bebas dan adil selama lebih dari dua dekade. Ia juga aktif menyuarakan pentingnya hak asasi manusia dan independensi lembaga peradilan.

Meski sempat didiskualifikasi dalam pemilu presiden Venezuela 2024, langkah itu justru memperkuat barisan oposisi. Mereka kemudian memobilisasi ribuan warga sebagai pemantau pemilu untuk memastikan transparansi dan kejujuran dalam proses demokrasi.

Dalam penjelasannya, Komite Nobel menegaskan bahwa Maria Corina Machado telah memenuhi tiga kriteria utama yang ditetapkan oleh Alfred Nobel untuk penerima Nobel Perdamaian:

  1. Menyatukan kekuatan oposisi demi tujuan bersama,

  2. Melawan militerisasi masyarakat, dan

  3. Konsisten memperjuangkan transisi damai menuju demokrasi.

“Machado menunjukkan bahwa alat-alat demokrasi adalah alat menuju perdamaian,” ujar Komite Nobel.

Ia juga disebut melambangkan harapan baru bagi rakyat Venezuela, bahwa kehidupan yang bebas dan bermartabat masih mungkin diwujudkan meski di tengah tekanan rezim otoriter.

Dalam sejarahnya, Komite Nobel kerap memberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh yang berani menantang penindasan demi perubahan damai. Kali ini, Maria Corina Machado berdiri sejajar dengan nama-nama besar seperti Malala Yousafzai dan Aung San Suu Kyi — sosok-sosok yang membuktikan bahwa perlawanan tanpa kekerasan mampu mengguncang dunia.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka