Gencatan senjata, ratusan ribu warga Palestina pulang ke Kota Gaza

waktu baca 2 menit

Kairo (KABARIN) - Sekitar 250 ribu warga Palestina telah kembali ke Kota Gaza sejak diberlakukannya gencatan senjata antara Hamas dan Israel, menurut pernyataan juru bicara pertahanan sipil Gaza, Mahmoud Basal, pada Jumat (10/10).

“Sekitar 250 ribu pengungsi telah kembali ke Kota Gaza sejak gencatan senjata diberlakukan,” ujar Basal kepada Al Jazeera.

Langkah kembalinya ratusan ribu pengungsi ini menandai salah satu perubahan besar setelah berbulan-bulan pertempuran yang menimbulkan krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.

Pada 29 September 2025, Presiden Amerika Serikat Donald Trump meluncurkan rencana 20 poin yang disebut sebagai upaya untuk mengakhiri konflik di Gaza.
Rencana itu mencakup:

  • Gencatan senjata segera dan pembebasan seluruh sandera dalam waktu 72 jam,

  • Pembentukan pemerintahan transisi Gaza yang dijalankan oleh komite teknokratis dan apolitis,

  • Pengawasan oleh dewan internasional yang dipimpin langsung oleh Trump.

Pada Rabu (8/10), Trump mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menandatangani tahap pertama perjanjian damai Gaza.
Dalam kesepakatan tersebut, Hamas menyetujui untuk membebaskan seluruh sandera, sementara Israel akan menarik pasukannya ke garis batas yang telah disepakati bersama.

Kesepakatan ini dianggap sebagai langkah awal menuju stabilitas dan rekonstruksi Gaza, meskipun masih banyak tantangan politik dan keamanan yang harus dihadapi kedua pihak.

Dengan pulangnya ratusan ribu pengungsi dan dimulainya proses perdamaian, harapan akan kehidupan yang lebih stabil dan aman bagi warga Gaza mulai tumbuh kembali.

Namun, banyak pengamat menilai bahwa pemulihan penuh membutuhkan waktu lama, mengingat kerusakan infrastruktur dan dampak sosial yang ditinggalkan oleh konflik berkepanjangan.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka