Jakarta (KABARIN) - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menegaskan komitmennya untuk menjadikan Ibu Kota lebih bersih dan tertib dari segala bentuk spanduk, baliho, serta bendera partai yang berserakan di jalan.
“Hal-hal kecil mulai kita atur di lapangan, termasuk spanduk, baliho dan sebagainya yang mengganggu, yang tidak produktif, yang sudah terlalu lama, termasuk bendera-bendera partai yang berserakan di mana-mana,” kata Pramono di Jakarta, Senin.
Pramono meminta agar seluruh atribut tersebut segera dibersihkan, terutama yang sudah tidak relevan atau mengganggu estetika kota. Ia juga mendorong para wali kota di Jakarta serta pasukan oranye untuk selalu menjaga kebersihan ruang publik.
“Contoh saja di taman-taman, spanduk yang sudah tahunan nggak dibersihkan. Nah, yang seperti-seperti ini nggak boleh terjadi,” ujarnya tegas.
Menurutnya, wajah Jakarta harus terasa lebih rapi, bersih, dan nyaman bagi warga. Karena itu, ia juga meminta agar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta segera mengangkut sampah-sampah visual seperti baliho dan bendera partai yang menumpuk di ruang publik.
Menanggapi hal itu, Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto menjelaskan bahwa pihaknya kini menyediakan layanan khusus untuk membantu warga mengangkut sampah berukuran besar (bulky waste) lewat laman resmi lingkunganhidup.jakarta.go.id.
“Layanan ini hadir untuk mencegah pembuangan sembarangan 'bulky waste' yang berpotensi mencemari lingkungan, menyumbat saluran air, dan menumpuk di sungai,” kata Asep dalam keterangannya pekan lalu.
Cara mengaksesnya pun mudah. Warga cukup masuk ke menu “Layanan”, pilih sub-menu “Bulky Waste”, lalu isi data diri dan formulir permohonan pengangkutan.
Setelah permohonan diverifikasi oleh tim DLH, petugas dari Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) atau Satpel LH Kecamatan akan langsung datang ke lokasi untuk menjemput sampah besar tersebut.
Sebagai alternatif, warga juga bisa mengantarkan sendiri sampah besar ke titik pengumpulan yang telah ditentukan DLH.
Melalui langkah ini, Pramono berharap Jakarta bisa tampil lebih bersih, tertib, dan terbebas dari “sampah visual” seperti baliho dan bendera partai yang kerap mengotori ruang publik. Sebuah langkah kecil, tapi berarti besar untuk wajah Ibu Kota yang lebih keren dan nyaman.
Baca juga: Pemprov DKI Jakarta ingin buat sungai bisa jadi ruang publik untuk wisata