Jakarta (KABARIN) - Studio animasi legendaris Jepang, Studio Ghibli, bersama sejumlah penerbit besar yang tergabung dalam Asosiasi Distribusi Konten Luar Negeri Jepang (CODA), meminta OpenAI berhenti menggunakan karya mereka untuk melatih model kecerdasan buatannya tanpa izin.
Menurut laporan Tech Crunch, Ghibli yang terkenal lewat film ikonik seperti Spirited Away dan My Neighbor Totoro, jadi salah satu pihak yang paling merasakan dampak dari teknologi generatif milik OpenAI.
Sejak fitur pembuat gambar di ChatGPT dirilis pada Maret lalu, banyak pengguna yang membuat ulang foto atau gambar dengan gaya khas animasi Ghibli. Bahkan CEO OpenAI, Sam Altman, pernah memakai foto profil bergaya Ghibli di platform X.
Kekhawatiran makin besar setelah OpenAI merilis aplikasi pembuat video bernama Sora. CODA pun meminta perusahaan tersebut tidak lagi memakai karya anggotanya untuk melatih sistem AI tanpa izin resmi.
Langkah ini diambil karena banyak pihak menilai OpenAI sering “meminta maaf setelahnya” daripada “meminta izin sebelumnya” ketika menggunakan karya berhak cipta. Praktik itu dikhawatirkan membuka celah bagi penyalahgunaan konten, termasuk pembuatan foto atau video deepfake yang meniru karakter fiksi atau tokoh nyata.
Beberapa perusahaan dan pihak lain, seperti Nintendo dan keluarga Dr. Martin Luther King Jr., juga menyuarakan kekhawatiran serupa karena khawatir karya atau citra pribadi mereka bisa digunakan tanpa kontrol.
Sampai saat ini, OpenAI belum memberikan tanggapan resmi terhadap permintaan tersebut. Jika tidak diindahkan, pihak yang dirugikan bisa menempuh jalur hukum, meski aturan hak cipta di Amerika Serikat masih belum sepenuhnya mengatur penggunaan karya berhak cipta untuk pelatihan AI.
Sementara itu, sutradara kenamaan Hayao Miyazaki yang dikenal dengan idealismenya terhadap seni, pernah menolak ide animasi buatan AI. Dalam wawancara pada 2016, saat diperlihatkan animasi buatan mesin, Miyazaki mengatakan, “Saya sama sekali tidak bisa menikmati hal seperti ini. Saya merasa hal ini merupakan penghinaan terhadap kehidupan itu sendiri.