Zohran Mamdani akan jadi Wali Kota Muslim pertama bagi New York City

waktu baca 2 menit

Moskow (KABARIN) - Politikus Partai Demokrat Zohran Mamdani, resmi menyatakan kemenangannya dalam pemilihan Wali Kota New York City dan akan mulai menjabat pada 1 Januari 2026.

Dikutip dari laporan MSNBC, Mamdani yang berusia 34 tahun unggul dengan 51,5 persen suara, mengalahkan mantan Gubernur New York Andrew Cuomo yang meraih 40 persen, serta kandidat Partai Republik Curtis Sliwa dengan 8 persen suara.

“Pada 1 Januari, saya akan dilantik sebagai Wali Kota New York City,” ujar Mamdani di hadapan para pendukungnya pada Rabu dini hari waktu setempat. Kemenangan ini menjadikannya wali kota Muslim pertama sekaligus wali kota termuda di New York dalam lebih dari seratus tahun terakhir.

“Kita melangkah dari yang lama menuju yang baru. Ini akan menjadi masa di mana warga New York mengharapkan dari para pemimpinnya sebuah visi berani tentang apa yang akan kita capai, bukan daftar alasan,” kata Mamdani dalam pidato kemenangannya.

Mamdani menyebut kemenangannya sebagai bentuk “mandat untuk perubahan,” serta awal dari “jenis politik yang baru” yang berpihak pada warga biasa. Ia menegaskan komitmennya untuk membangun kota yang lebih terjangkau dan menghadirkan pemerintahan yang benar-benar melayani rakyat.

“Selama yang bisa kita ingat, para pekerja di New York telah diberitahu oleh kalangan kaya dan berpengaruh bahwa kekuasaan bukan milik mereka. Jari yang memar karena mengangkat kotak di gudang, telapak tangan yang kapalan akibat mengendarai sepeda pengantar, dan buku jari yang terluka karena panasnya dapur — tangan-tangan ini tidak pernah diberi kesempatan memegang kekuasaan,” ucapnya tegas.

Masa jabatan Wali Kota petahana Eric Adams akan berakhir pada 31 Desember tahun ini. Biasanya, calon terpilih akan segera mengumumkan tim transisi pemerintahan, dan langkah serupa diperkirakan juga akan dilakukan oleh Mamdani dalam waktu dekat.

Sebagai seorang “sosialis demokrat”, Mamdani dikenal dengan kebijakannya yang pro-rakyat, seperti mendukung pendirian toko-toko dengan harga terjangkau, pembekuan harga sewa hunian, hingga rencana penghapusan biaya bus di kota New York.

Komisi pemilihan kota melaporkan, jumlah pemilih dalam pemilihan kali ini mencapai lebih dari dua juta orang, menjadi yang tertinggi sejak tahun 1969.

Meski mencetak sejarah di New York, Mamdani tidak bisa mencalonkan diri sebagai presiden Amerika Serikat, karena ia lahir di Uganda.

Sumber: Sputnik/RIA Novosti-OANA

Bagikan

Mungkin Kamu Suka