Jakarta (KABARIN) - Nama Wakil Gubernur Riau S. F. Hariyanto lagi ramai dibicarakan setelah Gubernur Riau Abdul Wahid terjerat operasi tangkap tangan oleh KPK pada Senin, 3 November. Dengan posisi Wahid yang kini berstatus tersangka kasus dugaan korupsi di lingkungan Pemprov Riau tahun anggaran 2025, Hariyanto disebut-sebut berpeluang besar menggantikan posisinya.
KPK sendiri masih membuka kemungkinan untuk memanggil sejumlah pihak yang dianggap mengetahui alur kasus dugaan korupsi tersebut.
Sosok S. F. Hariyanto bukan orang baru di dunia pemerintahan Riau. Ia adalah putra asli Pekanbaru yang sejak lama mengabdikan diri untuk tanah kelahirannya. Lahir pada 30 April 1965, ia menempuh pendidikan dasar hingga menengah di sekolah negeri di Pekanbaru. Setelah itu, ia melanjutkan kuliah Diploma 3 di Akademi Pemerintahan Dalam Negeri dan lulus pada tahun 1988.
Tak berhenti di situ, Hariyanto meraih gelar sarjana teknik sipil dari Universitas Islam Riau pada tahun 1992 dan gelar magister dari Universitas Islam Indonesia pada tahun 2006.
Sebelum jadi Wakil Gubernur Riau pada Februari 2025, ia sempat menjabat sebagai Sekda Provinsi Riau sejak 2021. Pada 2024, ia sempat dipercaya sebagai Penjabat Gubernur Riau sebelum akhirnya mundur untuk maju di Pilkada 2024 mendampingi Abdul Wahid. Pasangan ini pun keluar sebagai pemenang.
Bicara soal kekayaan, data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2023 mencatat bahwa total harta S. F. Hariyanto mencapai sekitar Rp14,05 miliar. Aset paling besar berasal dari tanah dan bangunan dengan nilai lebih dari Rp12,1 miliar yang tersebar di Pekanbaru, Jakarta Selatan, dan Tangerang Selatan.
Di Pekanbaru, ia punya tujuh aset tanah dan bangunan serta satu bidang tanah yang sebagian besar diperoleh dari hasil kerja sendiri, sementara sisanya dari hibah. Nilainya bervariasi mulai dari Rp264 juta sampai Rp974 juta.
Ia juga memiliki properti di Tangerang Selatan senilai sekitar Rp3,8 miliar, serta dua aset di Jakarta Selatan yang terdiri dari tanah dan bangunan seharga Rp3,2 miliar dan satu bidang tanah senilai Rp400 juta.
Untuk kendaraan, Hariyanto hanya melaporkan satu unit mobil Toyota Alphard keluaran 2022 dengan nilai sekitar Rp1,1 miliar. Ia juga punya harta bergerak lainnya senilai Rp216 juta dan kas sekitar Rp628 juta.
Dalam laporan itu, tidak ada catatan utang maupun surat berharga. Total kekayaannya pada saat laporan disampaikan ke KPK pada 14 Maret 2024 tercatat sebesar Rp14.052.491.162.