Doha (KABARIN) - PSSI memastikan akan terus merawat dan mengembangkan para pemain timnas Indonesia U17 setelah mereka menuntaskan perjalanan di Piala Dunia U17 2025. Komitmen itu disampaikan Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, usai menyaksikan laga Grup H antara Indonesia dan Honduras di Aspire Academy, Doha, Senin.
"Ini akan ada beberapa formulasi nanti akan diumumkan oleh ketua umum untuk merawat, memelihara anak-anak ini," kata Yunus kepada ANTARA.
Ia menjelaskan bahwa keberlanjutan karier para pemain muda ini menjadi perhatian utama. "Kita berharap mereka berada di klub, bermain dan bila mereka tidak berada di klub, bagaimana simulasi dan format yang akan dilakukan oleh PSSI terhadap anak-anak ini."
Menurut Yunus, sebagian kecil pemain berpeluang naik level ke timnas U20, tapi yang lain tetap harus mendapatkan jam terbang dan pembinaan yang teratur. "Karena mereka ada 3-5 orang mungkin berada di (timnas) U20 nanti, nah sisanya ini tentu harus kita rawat dengan baik, supaya mereka juga jam bermainnya ada, klubnya juga mungkin iya, atau mungkin ada beberapa format yang akan dilakukan oleh PSSI," ujarnya. Ia menambahkan bahwa rincian rencana akan dijelaskan langsung oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Indonesia menutup laga pamungkas Grup H dengan kemenangan 2-1 atas Honduras. Gol penalti Evandra Florasta dan penyelesian Fadly Alberto Hengga memastikan poin penuh bagi tim asuhan Nova Arianto. Hasil ini jadi kemenangan pertama Indonesia sepanjang tampil di Piala Dunia U17, karena pada edisi 2023 Garuda Muda belum pernah menang.
"Kita bersyukur kita dapat 3 poin di Piala Dunia (U17) tahun ini. Dan ini tentu hadiah terbaik untuk bangsa kita dari Garuda Muda Indonesia," kata Yunus.
Meski menang, posisi Indonesia belum cukup untuk masuk delapan besar klasemen mini peringkat ketiga yang berhak lolos ke babak 32 besar. Indonesia berada di posisi kesembilan dengan tiga poin dan selisih gol minus lima. Peluang lolos hanya terbuka jika Arab Saudi kalah 0-6 dari Mali di Grup L atau Paraguay tumbang besar dari Irlandia di Grup J. Kedua laga itu baru digelar Selasa (11/11).
"Iya, sangat kita sayangkan dan ya itulah sepak bola. Kalau itu kita harus berteori, kenapa kita tidak ketemu dengan Honduras di pertandingan awal, lalu ketemu Zambia, lalu ketemu Brasil. Tapi ya seperti itu hasil drawing-nya," ujar Yunus.
"Tapi kita juga akui anak-anak cukup bagus untuk pertandingan yang terakhir ini. Dan sangat disayangkan kita dengan tiga poin juga masih belum memungkinkan untuk lolos ke babak berikutnya," katanya.