Kami sebenarnya bermain cukup baik, tetapi mereka sangat efektif. Itu menghukum kami
Jakarta (KABARIN) - Garuda Muda mendapat pujian dari pelatih Mali U-22 Fousseni Diawara setelah laga uji coba kedua di Stadion Pakansari, Bogor. Berbeda dengan pertemuan pertama yang berakhir 0-3, Indonesia tampil jauh lebih efektif dan membuat Mali kerepotan hingga laga tuntas dengan skor 2-2.
Diawara mengakui timnya sebenarnya tidak bermain buruk, namun Indonesia mampu memaksimalkan peluang yang mereka punya.
"Kami sebenarnya bermain cukup baik, tetapi mereka sangat efektif. Itu menghukum kami," kata Diawara pada jumpa pers setelah pertandingan, Selasa (18/11).
"Kami mencoba bangkit, tetapi sulit. Ini pertandingan yang sangat menarik. Kami senang dengan penampilan kami. Indonesia adalah tim yang sangat bagus. Mereka berada di level yang sama," katanya menambahkan.
Mali kembali membuka keunggulan lebih dulu, sama seperti laga pertama. Sekou Kone menjebol gawang Indonesia pada menit ke sebelas memanfaatkan kesalahan dari sisi kiri pertahanan Garuda Muda.
Namun kali ini respons Indonesia jauh lebih cepat. Pada menit ke tiga puluh delapan, Mauro Zijlstra mencetak gol perdananya setelah menerima umpan matang dari Hokky Caraka. Skor berubah menjadi imbang.
Kebangkitan Indonesia berlanjut saat babak kedua baru berjalan beberapa menit. Rafael Struick menyelesaikan kerja sama apik dengan Raka Cahyana dan membuat Garuda Muda berbalik unggul.
Sayangnya, keunggulan itu tidak bertahan lama. Kone yang berstatus pemain Manchester United kembali mencetak gol dan membuat laga berakhir imbang 2-2.
"Dia bermain untuk Manchester. Dia pemain bagus. Dia tidak bermain 90 menit penuh di laga pertama. Tapi dia baru pulih dari cedera. Kami sangat senang. Dia bermain sangat baik. Mencetak dua gol," ujar Diawara.
Dua uji coba ini menjadi bagian dari persiapan Indonesia menghadapi SEA Games 2025 di Thailand bulan depan. Indonesia berada di Grup C bersama Myanmar, Filipina, dan Singapura.
Ketika ditanya peluang Indonesia mempertahankan medali emas, Diawara optimistis dengan kualitas Garuda Muda.
"Saya ulangi, Indonesia adalah tim yang bagus. Saya tidak tahu negara lain. Thailand, Vietnam. Saya tidak tahu, tetapi saya tahu satu hal. Indonesia adalah tim bagus, punya pelatih bagus," ujar pelatih 45 tahun itu.
Ia juga menilai dukungan suporter di stadion punya peran besar untuk meningkatkan kepercayaan diri para pemain.
"Para pemainnya cerdas. Mereka pemain yang sangat baik. Mereka harus fokus agar bisa tampil baik di kompetisi. Kalian memiliki suporter yang bagus di stadion. Itu sangat penting bagi para pemain, bagi tim, untuk merasakan dukungan itu di stadion," tambahnya.