Jakarta (KABARIN) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno membantah adanya kabar bahwa banyak siswa SMAN 72 Jakarta ingin pindah sekolah setelah insiden ledakan yang terjadi pada Jumat (7/11) di kawasan Komplek Kodama TNI AL, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
“Sebetulnya tidak seperti itu,” ujar Rano di Jakarta, Sabtu.
Menurut Rano, memang ada satu dua orang tua yang sempat menanyakan kemungkinan memindahkan anaknya karena kondisi luka yang cukup parah atau jarak rumah yang jauh dari sekolah. Ia menegaskan bahwa pemerintah siap membantu jika ada yang ingin pindah, namun secara umum para siswa tetap ingin melanjutkan pendidikan di SMAN 72.
“No, mereka ingin tetap terus bersekolah di sana,” tegasnya.
Rano menambahkan, meski insiden itu menimbulkan dampak psikologis, tim psikiater Pemprov DKI dan lembaga terkait telah memberikan pendampingan intensif kepada para siswa.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 72 Jakarta Tety Helena Tampubolon membenarkan bahwa isu mengenai banyaknya siswa yang ingin pindah sekolah adalah kabar yang tidak benar.
Menurutnya, memang ada orang tua yang sempat khawatir dengan kondisi psikologis anaknya dan mempertimbangkan perpindahan sekolah. Namun setelah pendampingan, justru anak-anak tersebut ingin tetap melanjutkan pendidikan hingga lulus di SMAN 72.