"Saya membaca artikel masyarakat kalau ada apa-apa lebih senang menghubungi damkar dari pada menghubungi polisi,"
Makassar (KABARIN) - Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra heran dengan tren masyarakat yang kini lebih sering memilih melapor ke pemadam kebakaran dibandingkan polisi.
"Saya membaca artikel masyarakat kalau ada apa-apa lebih senang menghubungi damkar dari pada menghubungi polisi," ujar Menko Yusril saat memberikan Kuliah Umum di Universitas Muslim Indonesia Makassar, Senin.
Menurut Yusril, fenomena ini terjadi untuk berbagai alasan, mulai dari penanganan binatang buas atau berbisa, orang terjepit di teralis, hingga masalah sepele sekalipun. Ia pun terkadang merasa aneh ketika pemadam kebakaran yang dipanggil menangani ular atau buaya, sementara polisi tidak dilibatkan.
"Kalau ada ular, ada buaya, yang dipanggil damkar, bukan polisi. Polisi dipanggil, polisi tidak bisa, damkar bisa menangkap buaya, saya juga heran-heran tapi itu yang terjadi," katanya di hadapan ratusan mahasiswa Fakultas Hukum UMI Makassar.
Menko Yusril menilai ini menunjukkan pergeseran di masyarakat, mungkin karena mereka merasa lebih aman atau tidak takut memanggil damkar. Ia menekankan pentingnya membuat masyarakat merasa polisi adalah pengayom dan pelindung, bukan sosok yang menakutkan.
"Nah, itu yang harus kita pikirkan sekarang, karena dalam hal pelindung dan pengayom terasa kurang dan dalam law enforcement juga banyak kritik yang dituduhkan kepada para penyidik kepolisian," tambahnya.
Yusril menegaskan bahwa semua masukan dan kritik akan diterima sebagai bahan perbaikan agar pelayanan kepolisian di masa depan lebih baik.
"Dan semua itu, kita terima saran-saran itu untuk kita perbaiki, semoga di masa depan keadaannya lebih baik," tambahnya terkait pertanyaan mahasiswa soal reformasi kepolisian.