Sementara untuk emas, Freeport menargetkan produksi dari rencana 45 ton menjadi hanya akan memproduksi 26 ton.
Jakarta (KABARIN) - PT Freeport Indonesia menurunkan target produksi tembaga tahun 2026 menjadi 478 ribu ton, jauh dari rencana awal yang mencapai 700 ribu ton.
"Kalau dilihat dari rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) kita tahun 2026, rencana kalau di RKAB 2026 yang lama yang sudah kita revisi dan sudah kita sampaikan ke Kementerian ESDM pada pertengahan November yang lalu, dari rencana awal 700 ribu ton tembaga itu di RKAB 2026 baru kita hanya akan memproduksi 478 ribu ton tembaga atau hanya 68 persen," jelas Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin.
Untuk produksi emas, Freeport juga menyesuaikan target dari 45 ton menjadi 26 ton dan seluruh produksi emas ini akan dialokasikan untuk PT Aneka Tambang Tbk atau Antam tanpa rencana ekspor.
Tony menambahkan bahwa harga logam tembaga diprediksi akan mencapai 4,75 dolar AS per pound pada 2026, lebih tinggi dari proyeksi lama yang sebesar 3,75 dolar AS. Sedangkan harga emas diperkirakan tembus 4.000 dolar AS per troy ounce, naik dari proyeksi sebelumnya 1.900 dolar AS per troy ounce.
"Sehingga proyeksinya peningkatan harga jual ini cukup tinggi dari tembaga maupun emas," ungkapnya.
Dengan proyeksi terbaru ini, Freeport menargetkan pendapatan penjualan sebesar 8,3 miliar dolar AS dan penerimaan negara dari pajak, dividen, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) termasuk royalti, mencapai 2,9 miliar dolar AS pada 2026.