Jakarta (KABARIN) - Aktor legendaris Korea Selatan, Lee Soon Jae, berpulang pada usia 91 tahun, Selasa dini hari. Dunia hiburan Korea langsung berduka setelah agensi SG Way Entertainment mengonfirmasi kabar tersebut kepada media.
Penyebab kematiannya belum diumumkan. Namun, publik memang sudah mulai khawatir sejak Lee mundur dari produksi drama panggung “Waiting for Godot” pada Oktober 2024 karena masalah kesehatan.
Buat pencinta dunia perfilman Korea, Lee Soon Jae bukan nama sembarangan. Ia adalah salah satu aktor paling produktif dan dihormati, dengan perjalanan karier lebih dari 60 tahun. Menurut Korea Herald, Lee muncul di 140 drama besar, film, hingga pertunjukan teater. BBC bahkan menyebutnya sebagai “ayah TV nasional”, karena perannya yang sering menggambarkan sosok ayah bijaksana yang hangat dan kuat.
Soompi menggambarkan Lee sebagai bagian penting dari sejarah penyiaran Korea. Chosun menambahkan, ia dikenal sebagai “aktor tertua yang masih aktif,” karena tetap berakting sampai akhir 2023 sebelum isu kesehatan muncul.
Lahir tahun 1934 di Hoeryong—yang kini berada di wilayah Korea Utara—Lee pindah ke Seoul bersama kakek neneknya saat masih berusia empat tahun. Ia lulus dari jurusan Filsafat Universitas Nasional Seoul, dan passion-nya pada film tumbuh setelah menonton film “Hamlet” (1948). Dari situlah tekadnya untuk terjun ke dunia akting muncul.
Debutnya dimulai lewat drama “Beyond the Horizon” pada 1956. Salah satu peran paling memorable-nya adalah karakter ayah patriarkal di drama mega-hit “What Is Love” (1991–1992), yang mencetak rating fantastis 65 persen.
Daftar karyanya panjang dan beragam: “High Kick!”, “Rustic Period”, “Mom’s Dead Upset”, “Dongui Bogam”, “Toji, The Land”, “Again My Life”, dan puluhan lainnya yang membekas di hati penonton Korea.
Tak hanya jago akting, Lee juga pernah menjajal dunia politik sebagai anggota parlemen dari Partai Liberal Demokrat pada 1992, dan mengajar di Departemen Seni Pertunjukan Gachon University.
Kepergian Lee Soon Jae menutup era emas seorang aktor yang menjadi bagian dari perjalanan sejarah K-drama. Namun, legasinya akan terus hidup lewat karya-karya yang menemani berbagai generasi penonton.
