Jakarta (KABARIN) - Drama di karpet kuning “Wicked: For Good” akhirnya berujung panjang buat Johnson Wen, pria Australia yang viral setelah menerobos keamanan dan menubruk Ariana Grande saat premiere film tersebut di Singapura. Setelah menjalani proses hukum, pria yang dikenal sebagai “Pyjama Man” itu resmi dideportasi dan dilarang masuk kembali ke Singapura.
Otoritas Imigrasi dan Pos Pemeriksaan Singapura (ICA) mengonfirmasi bahwa Wen sudah dipulangkan ke Australia pada Minggu (23/11). Langkah ini diambil setelah ia menjalani hukuman sembilan hari penjara sejak Jumat (14/11), usai dinyatakan bersalah karena mengganggu ketertiban umum, dilansir CNA.
Hakim Distrik Christopher Goh bahkan menegur Wen dengan cukup keras. Menurut hakim, Wen jelas “mencari perhatian” dan salah besar kalau mengira aksinya bakal lolos tanpa konsekuensi. Di pengadilan, Wen mengaku bersalah dan bilang tidak akan mengulangi aksinya.
Insiden ini terjadi pada Kamis (13/11) malam waktu Singapura. Saat para bintang “Wicked: For Good” berjalan di karpet kuning, Wen tiba-tiba melompati barikade dan langsung melingkarkan lengannya ke pinggang Ariana Grande sambil… melompat-lompat. Situasi itu langsung dihadang oleh Cynthia Erivo, pemeran Elphaba di film tersebut yang sigap memisahkan Ariana dan pelaku sebelum keamanan menyeret Wen menjauh.
Nggak kapok, Wen bahkan sempat mencoba menerobos barikade untuk kedua kalinya. Beruntung petugas keamanan berhasil menghentikannya.
Yang bikin makin chaos, malamnya Wen mengunggah video dirinya menubruk Ariana di Instagram dengan caption: "Dear Ariana Grande, Thank You for letting me Jump on the Yellow Carpet with You." Postingannya langsung menuai reaksi publik.
Wen kemudian ditangkap di Temple Street pada Jumat (14/11) malam dan didakwa mengganggu ketertiban umum pada hari yang sama.
Ternyata, ini bukan kali pertama Wen bikin ulah di acara musik atau hiburan besar. Sebelum kejadian di Singapura, ia juga pernah naik ke panggung konser Katy Perry, The Weeknd, dan The Chainsmokers.
Dengan deportasi ini, Singapura memberikan pesan tegas, aksi cari sensasi yang membahayakan atau mengganggu ketertiban, apalagi terhadap artis internasional nggak bakal ditoleransi.