Jakarta (KABARIN) - Takuma Inoue resmi naik takhta sebagai juara dunia kelas bantam (53,5 kg) WBC setelah menumbangkan rekan senegaranya, Tenshin Nasukawa, dalam duel sengit 12 ronde di Toyota Arena, Tokyo.
“Hasil dari pertarungan 12 ronde, skor akhir juri menentukan kemenangan untuk Takuma Inoue: 116-112, 116-112, dan 117-111,” tulis WBC dalam keterangan resminya, Rabu.
Sejak awal, Nasukawa (mantan bintang kickboxing yang kini serius meniti karier tinju) memamerkan kecepatan dan jab tajam. Ia bahkan unggul di ronde kedua, keempat, dan kelima. Tekanan awal itu membuat duel tampak terbuka, tetapi pengalaman Inoue mulai berbicara di paruh kedua pertandingan.
Masuk ronde keenam dan ketujuh, ritme pertarungan berubah. Inoue mengambil alih dengan strategi jarak dekat yang efektif, membaca pola serangan Nasukawa, dan melancarkan pukulan-pukulan bersih yang memperlambat laju lawannya.
Momen penentu hadir di ronde 10 hingga 12. Inoue tampil jauh lebih matang, menjaga tempo, menetralkan serangan Nasukawa, dan mengontrol duel hingga bel akhir berbunyi. Pengalaman panjangnya di ring terlihat jelas, terutama saat tensi pertandingan semakin tinggi.
Pertarungan ini juga memakai sistem penilaian terbuka dari WBC, yang dianggap sukses diterapkan di Jepang. Setelah ronde keempat, kartu skor menunjukkan angka imbang 38-38, menggambarkan betapa ketatnya duel. Namun setelah ronde kedelapan, skor terbuka memperlihatkan Inoue mulai unggul jauh, hingga membuat Nasukawa terpaksa mengejar KO di empat ronde tersisa.
Transparansi ini ternyata sangat berpengaruh. Nasukawa meningkatkan tekanan, sementara Inoue memilih bertarung lebih cerdas dan aman untuk mengunci kemenangan.
Kemenangan ini membuat Inoue mengoleksi 21 kemenangan (5 KO) dan 2 kekalahan, sekaligus kembali membuktikan kualitasnya sebagai salah satu petinju Jepang paling berpengalaman, sekaligus saudara kandung dari superstar Naoya Inoue.
Sementara itu, Nasukawa harus menerima kekalahan profesional pertamanya. Rekornya kini menjadi 7 kemenangan (2 KO) dan 1 kekalahan, namun performanya di laga ini menunjukkan bahwa ia punya potensi besar untuk bersinar di dunia tinju ke depan.