Kemnaker siapkan Magang Nasional Batch 3 demi kejar target 100 ribu peserta

waktu baca 2 menit

Anggarannya sudah disiapkan untuk 100 ribu peserta. Hasil Batch 2 ini baru sekitar 62 ribu, sehingga masih ada kuota yang kosong dan kita lanjutkan ke Batch ke-3.

Jakarta (KABARIN) - Kementerian Ketenagakerjaan kembali mempersiapkan pembukaan Magang Nasional Gelombang Ketiga untuk mengejar target total 100 ribu peserta dalam program pemagangan bagi lulusan perguruan tinggi selama tahun 2025. Gelombang baru ini akan dibuka setelah proses seleksi Batch 2 selesai.

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menjelaskan bahwa pemerintah sudah menyiapkan anggaran lengkap untuk kebutuhan tiga gelombang magang selama satu tahun penuh.

“Anggarannya sudah disiapkan untuk 100 ribu peserta. Hasil Batch 2 ini baru sekitar 62 ribu, sehingga masih ada kuota yang kosong dan kita lanjutkan ke Batch ke-3,” kata Yassierli di Jakarta, Rabu.

Ia menyampaikan bahwa pendaftaran Magang Nasional Batch 3 lewat platform MagangHub ditargetkan dimulai pada 15 Desember 2025. Saat ini, perusahaan dan instansi pemerintah sudah dipersilakan untuk mengajukan lowongan.

“Batch ke-3 kita harapkan bisa mulai (dibuka) tanggal 15 Desember 2025. Kita sudah mulai tahapan perusahaan untuk mengusulkan lowongan di tempat institusinya masing-masing,” ujarnya.

Sampai akhir Batch 2, jumlah peserta yang tercatat sudah mendekati 80 ribu orang, terdiri dari sekitar 15 ribu peserta Batch 1 dan sekitar 62 ribu peserta Batch 2. Selama mengikuti program, peserta akan mendapatkan uang saku setara UMP selama enam bulan masa magang.

Antusiasme dunia usaha juga cukup besar dengan keikutsertaan 4.669 perusahaan, 47 kementerian atau lembaga, dan lebih dari 2.500 unit kerja sebagai lokasi magang.

“Kami mengajak perusahaan yang belum ikut, termasuk yang lowongannya belum terpenuhi pada Batch 2, untuk kembali membuka kesempatan pada Batch 3,” ujarnya pula.

Program prioritas Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto ini dirancang untuk mempertemukan lulusan baru dengan kebutuhan industri, sekaligus memperkuat kesiapan generasi muda memasuki pasar kerja.

Yassierli menambahkan bahwa peserta magang diharapkan tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia. Ia mengingatkan bahwa banyak daerah membutuhkan tenaga magang namun peminatnya masih sedikit, sehingga pencari magang disarankan mempertimbangkan peluang di luar kota-kota besar.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka