Jakarta (KABARIN) - Polda Metro Jaya menegaskan penyelidikan kasus kematian diplomat muda Kemlu Arya Daru Pangayunan belum dihentikan.
"Penyidik belum menghentikan proses penyelidikan dikarenakan apabila masih menemukan informasi, fakta-fakta lain, ini selalu akan didalami," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jumat.
Budi menjelaskan pihaknya masih melakukan pemeriksaan lanjutan, termasuk koordinasi soal akun media sosial almarhum ADP yang berubah atau diduga dikendalikan pihak lain.
"Kami akan koordinasi kepada yang berkompetensi adalah pihak Meta. Jadi, kami sampaikan bahwa Polda Metro Jaya komitmen konsisten dalam hal ini sampai dengan perkara ini benar-benar terang-benderang," tambahnya.
Soal temuan sidik jari pada bantal dan seprei milik almarhum yang disebut kuasa hukum keluarga, Budi menegaskan proses pengambilan sidik jari sudah dilakukan maksimal sesuai keilmuan.
"Ini memang kita harus melihat dalam keilmuan pengambilan sidik jari, itu di permukaan yang padat, yang tidak berpori, itu sangat akan lebih mudah, tetapi ada teknik-teknik lain yang bisa kita terapkan, tapi sejauh ini sudah dilakukan secara maksimal," jelas Budi.
Polda Metro Jaya juga tetap berkoordinasi dengan keluarga inti ADP terkait temuan penyidik.
Sebelumnya, kuasa hukum keluarga, Nicholay Aprilindo, meminta agar dilakukan gelar perkara karena hingga kini belum ada gelar perkara resmi meski Polda pernah menggelar konferensi pers pada 29 Juli 2025 soal kesimpulan ahli.
"Karena yang kami ketahui, dan kami mendapatkan informasi dari Polda Metro Jaya sendiri, bahwa sampai saat ini belum pernah dilakukan gelar perkara," ujar Nicholay.
Ia menambahkan gelar perkara penting untuk meningkatkan status ke penyidikan dan memungkinkan upaya hukum terhadap pihak yang diduga terlibat.
"Oleh karena itu, kami minta untuk dilakukan gelar perkara dalam kasus ini. Kemudian, dalam gelar perkara itu, kami juga minta ditingkatkan ke penyidikan, supaya ada upaya hukum, upaya paksa terhadap siapa-siapa orang-orang yang diduga terlibat dalam kematian misterius ini," tutup Nicholay.