Berlin (KABARIN) - Kanselir Jerman Friedrich Merz pada Kamis mendesak anggota Uni Eropa supaya cepat mencapai kesepakatan soal penggunaan aset Rusia yang dibekukan paling lambat bulan depan supaya Ukraina punya posisi lebih kuat saat negosiasi dengan Moskow untuk mengakhiri perang.
Dalam konferensi pers bareng Perdana Menteri Estonia Kristen Michal di Berlin, Merz bilang Eropa menyambut baik upaya Amerika Serikat untuk mendorong perdamaian di Ukraina.
Tapi dia menekankan Kiev tidak boleh dipaksa menyerahkan wilayahnya secara sepihak dan harus tetap mendapat jaminan keamanan yang kuat dari negara-negara Barat.
"Kami ingin terus meningkatkan tekanan terhadap Rusia bersama dengan mitra Eropa dan transatlantik kami agar Rusia akhirnya bersedia berunding dan terlibat dalam perundingan," ujar Merz.
Merz juga mengingatkan wartawan soal idenya untuk memanfaatkan aset Rusia senilai 140 miliar euro atau sekitar Rp2.700 triliun guna memperkuat kemampuan militer Ukraina.
"Kami ingin memanfaatkan aset-aset ini lebih luas lagi untuk mendukung Ukraina. Saya telah mengajukan usulan untuk tujuan ini pada September. Usulan ini telah diterima oleh Komisi Eropa dan juga didukung oleh sebagian besar anggota Uni Eropa," katanya.
"Kami berdua sepakat bahwa kami harus segera mencapai kesepakatan yang tepat paling lambat pada KTT para pemimpin Uni Eropa di Desember untuk memperkuat posisi negosiasi kami dan mengirimkan sinyal solidaritas dan dukungan lainnya kepada Ukraina," tambah Merz.