Hanoi (KABARIN) - Vietnam lagi-lagi harus menghadapi bencana besar setelah Topan Bualoi menerjang dan memicu banjir serta longsor hebat. Data terbaru mencatat, 49 orang meninggal dunia, 16 orang masih hilang, dan 153 orang lainnya mengalami luka-luka akibat bencana ini.
Kerugian ekonomi awal diperkirakan mencapai hampir 12,8 triliun dong Vietnam atau setara dengan Rp8,67 triliun, menurut laporan harian lokal Nhan Dan pada Kamis (2/10).
Dampak kerusakan yang ditinggalkan topan ini pun sangat besar. Sebanyak 200 rumah hancur total, lebih dari 169.000 hunian rusak atau kehilangan atap, dan sekitar 64.800 rumah terendam banjir. Tak berhenti di situ, 80.600 hektare sawah dan lahan pertanian ikut terendam, sementara 21.000 ternak dan hampir 500.000 unggas tersapu banjir.
Bualoi, yang tercatat sebagai badai ke-10 yang melanda Vietnam tahun ini, juga membuat infrastruktur kacau balau. Lebih dari 7.500 jalan tertutup karena banjir dan longsor, membuat akses transportasi terganggu parah.
Pemerintah Vietnam kini terus bergerak cepat untuk menghitung kerugian, memulihkan layanan penting, sekaligus menyalurkan bantuan darurat bagi warga terdampak.
Sebagai bentuk solidaritas, Komite Sentral Front Tanah Air Vietnam (VFF) telah menerima sumbangan sebesar 672 miliar dong Vietnam pada Kamis sore, seperti dilaporkan media lokal VNExpress. Dana tersebut akan digunakan untuk membantu masyarakat yang sedang berjuang bangkit dari bencana.
Fakta tragis ini menunjukkan betapa rentannya wilayah Asia Tenggara terhadap badai tropis setiap tahunnya.
Sumber: Xinhua
Baca juga: Sambaran petir telah tewaskan 40 orang di Kamboja