Rupiah diprediksi tetap stabil di akhir pekan meski tekanan global masih ada

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Nilai tukar rupiah diperkirakan bakal tetap stabil di akhir pekan ini meskipun tekanan dari faktor global masih terasa. Ekonom Mirae Asset Rully Arya Wisnubroto menilai pergerakan rupiah pada Jumat tidak akan terlalu berfluktuasi.

“Rupiah hari ini menurut saya masih akan bergerak tidak terlalu fluktuatif, pada rentang Rp16.525 sampai Rp16.615 per dolar Amerika Serikat,” ujar Rully di Jakarta.

Pada pembukaan perdagangan, rupiah sempat melemah tipis sebesar 13 poin atau 0,08 persen ke posisi Rp16.581 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.568 per dolar AS.

Sementara itu, dari pasar global, investor masih menunggu langkah Federal Reserve atau The Fed yang diperkirakan akan memangkas suku bunga lagi sebelum akhir tahun. Namun, Deputi Gubernur The Fed Michael Barr mengingatkan bahwa inflasi masih bisa bertahan dan kebijakan moneter harus tetap berhati-hati.

Menurut Rully, stabilnya rupiah dalam beberapa pekan terakhir juga ikut memperbaiki persepsi investor terhadap kondisi ekonomi Indonesia. “Faktor domestik belum terlalu banyak, lebih karena membaiknya persepsi investor. Sebenarnya membaiknya persepsi investor juga terkait dengan rupiah yang bergerak cukup stabil dalam beberapa pekan terakhir,” jelasnya.

Sementara itu, Analis Bank Woori Saudara Rully Nova juga optimistis suku bunga The Fed akan turun dua kali lagi tahun ini, yaitu pada Oktober dan Desember. “Perkiraan penurunan rate masing-masing 25 bps sebanyak dua kali oleh The Fed, sehingga BI memiliki ruang buat penurunan rate juga 25 bps pada sisa tiga pertemuan dewan gubernur sampai dengan akhir tahun ini yang juga bergantung dari volatile rupiah,” kata Rully Nova.

Dengan kondisi ini, para analis menilai rupiah berpotensi bertahan di level stabil hingga akhir pekan, didukung sentimen positif dari pasar keuangan dalam negeri dan harapan terhadap kebijakan moneter global yang lebih longgar.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka