Mendiktisaintek ajak Gen Z berpikir global hadapi tantangan bangsa

waktu baca 2 menit

Krisis iklim, ketimpangan ekonomi, revolusi digital, krisis kepercayaan sosial, serta disrupsi nilai dan pekerjaan akibat kecerdasan buatan, perlu direspons dengan ambisi besar, untuk menjadi negara maju

Jakarta (KABARIN) - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto mengajak anak muda, terutama Gen Z, buat mulai berpikir global supaya lebih siap menghadapi tantangan bangsa di masa depan.

Dalam keterangan di Jakarta, Kamis, Brian menyoroti berbagai tantangan yang sering disebut sebagai wicked problems, alias masalah-masalah global yang kompleks, saling terkait, dan tidak bisa diselesaikan dengan cara-cara biasa.

"Krisis iklim, ketimpangan ekonomi, revolusi digital, krisis kepercayaan sosial, serta disrupsi nilai dan pekerjaan akibat kecerdasan buatan, perlu direspons dengan ambisi besar, untuk menjadi negara maju," ucap Mendiktisaintek.

Ia juga menyinggung kondisi manufaktur Indonesia yang stagnan dan ketergantungan tinggi pada negara lain sebagai penghambat daya saing nasional. Menurutnya, Indonesia harus melakukan lompatan besar supaya bisa keluar dari ketertinggalan.

Maka dari itu, Kemdiktisaintek menyiapkan program Indonesia Future Leaders Camp atau FLC untuk menyiapkan calon pemimpin masa depan dari ketua dan pengurus BEM serta organisasi ekstra-kampus di seluruh Indonesia.

"FLC ini adalah satu gagasan untuk menyiapkan generasi masa depan bangsa kita, menjadi upaya untuk menstimulus para mahasiswa agar memahami paradigma dan wawasan global sejak dini," ujar Mendiktisaintek.

Ia menilai aktivitas organisasi dan kepemimpinan di kampus sebagai ruang penting untuk belajar pola pikir kompleks dan kemampuan multitasking.

"Salah satu hal yang membuat orang berhasil itu adalah yang bisa melakukan multitasking, memikirkan banyak hal secara bersamaan dan tetap bisa tenang me-manage problem yang ada. Itu sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam leadership. Pekerjaan apapun membutuhkan leadership. Mereka yang sukses adalah mereka yang memiliki kapasitas kepemimpinan yang baik," ucap Mendiktisaintek.

Brian juga menuturkan Presiden Prabowo Subianto ingin Indonesia bangkit dan menekankan bahwa bangsa tidak bisa besar tanpa dukungan mimpi dan ambisi anak mudanya.

"Jangan khawatir latar belakang anda. Siapapun anda, anda bisa capai itu. Kuncinya satu, mimpi yang setinggi-tingginya. Tapi kemudian anda juga harus kejar terus secara tekun mimpi besar tersebut," tutur Mendiktisaintek Brian Yuliarto.

FLC menjadi wadah regenerasi kepemimpinan nasional pertama dari Kemdiktisaintek untuk memperkuat kepemimpinan strategis bagi ketua atau pengurus BEM dan ketua atau pengurus organisasi ekstra-kampus melalui pendekatan experiential learning.

Sejak akhir Oktober sampai akhir November, FLC sudah dilaksanakan di lima wilayah, Regional I Jakarta, Jawa Barat, Banten, Regional II Sumatera, Regional III Sulawesi, Papua, Maluku, Regional IV Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Regional V Bali, Kalimantan, NTB, NTT.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka