Banda Aceh (KABARIN) - Pemerintah Provinsi Aceh melalui Dinas Kesehatan mengirim 539 tenaga kesehatan yang tergabung dalam 55 tim ke sembilan kabupaten dan kota terdampak bencana.
"Pengiriman tenaga kesehatan ini merupakan bagian percepatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat terdampak bencana hidrometeorologi," ujar Sekretaris Daerah Aceh M Nasir di Banda Aceh, Jumat.
Ia menjelaskan ratusan tenaga medis itu dibagi ke beberapa gugus tugas strategis dan didukung 33 unit Emergency Medical Team Terpadu untuk menangani kasus darurat di titik-titik paling kritis, mulai dari Pidie Jaya, Bireuen, hingga Aceh Tenggara.
Upaya pemulihan difokuskan pada aktivasi fasilitas kesehatan, distribusi obat-obatan, dan pengerahan tenaga medis ke wilayah terdampak bencana. Berdasarkan data terbaru, tercatat 65 rumah sakit dan 309 puskesmas masuk pemantauan.
“Sebagian besar fasilitas kesehatan di wilayah terdampak kini telah kembali berfungsi normal untuk melayani masyarakat," kata Nasir. Saat ini 62 rumah sakit dan 279 puskesmas dilaporkan sudah beroperasi penuh.
"Pemulihan fungsi layanan kesehatan ini menjadi prioritas utama guna memastikan para penyintas bencana mendapatkan penanganan medis yang memadai,” tambahnya.
Selain itu, pemerintah juga menyalurkan bantuan obat-obatan dan Pemberian Makanan Tambahan bagi kelompok rentan seperti ibu hamil dan balita di 13 kabupaten/kota, termasuk Pidie Jaya, Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, Bireuen, Gayo Lues, Langsa, Lhokseumawe, Aceh Tenggara, Pidie, dan Aceh Besar.
Untuk memperkuat stok logistik medis, pasokan nasional didukung bantuan internasional berupa 80 koli obat dari Malaysia yang telah didistribusikan ke 18 kabupaten/kota di Aceh.
"Kita berharap langkah ini dapat mempercepat masa pemulihan kesehatan masyarakat pasca bencana hidrometeorologi di Serambi Mekkah," ujar Nasir.
Editor: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Copyright © KABARIN 2025