Jakarta (KABARIN) - Komisi Pemberantasan Korupsi menyebut kemungkinan adanya lebih dari satu perempuan yang berkaitan dengan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam penyidikan dugaan korupsi proyek pengadaan iklan di Bank BJB untuk periode 2021 hingga 2023.
Juru Bicara KPK Budi Prasetyo mengatakan dugaan tersebut masih terus ditelusuri oleh penyidik, terutama terkait ke mana saja aliran dana mengalir.
“Mungkin ada. Ini masih terus didalami alirannya ke mana saja,” ujar Budi di Gedung Merah Putih KPK Jakarta pada Selasa.
Meski demikian, KPK belum bisa membeberkan lebih jauh kepada publik mengenai temuan tersebut. Budi menegaskan proses penyidikan masih berjalan dan setiap perkembangan akan disampaikan secara bertahap.
“Sementara kita ikuti perkembangan penyidikannya karena pasti kami akan sampaikan secara berkala dan transparan terkait dengan progres penegakan hukum tindak pidana korupsi, khususnya dalam perkara pengadaan iklan di BJB ini,” katanya.
Dalam perkara ini, KPK telah menetapkan lima tersangka sejak 13 Maret 2025. Mereka adalah Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi dan Pejabat Pembuat Komitmen sekaligus Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Bank BJB Widi Hartoto.
Selain itu, penyidik juga menjerat Ikin Asikin Dulmanan, Suhendrik, dan Sophan Jaya Kusuma yang berperan sebagai pengendali sejumlah agensi periklanan.
KPK memperkirakan dugaan korupsi tersebut menimbulkan kerugian negara sekitar Rp222 miliar.
Sebelumnya, pada 10 Maret 2025, penyidik KPK menggeledah rumah Ridwan Kamil terkait kasus ini dan menyita sejumlah barang, termasuk sepeda motor dan mobil. Ridwan Kamil kemudian memenuhi panggilan KPK sebagai saksi pada 2 Desember 2025.
Penyidikan kasus iklan Bank BJB masih terus bergulir, dan KPK memastikan akan membuka informasi kepada publik seiring perkembangan penanganan perkara.
Editor: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Copyright © KABARIN 2025