News

Thailand-Kamboja sepakat gencatan senjata, situasi perbatasan diawasi ketat ASEAN

Bangkok (KABARIN) - Ketegangan di perbatasan Thailand dan Kamboja akhirnya mereda setelah kedua negara resmi memberlakukan gencatan senjata mulai Sabtu siang.

Menteri Pertahanan Thailand Natthaphon Narkphanit menyampaikan bahwa penghentian tembakan dimulai pukul 12.00 waktu setempat dan berlaku di seluruh garis kontak militer kedua negara.

"Gencatan senjata akan berlaku mulai pukul 12.00 hari ini di sepanjang garis kontak militer [kedua negara]," ujar Natthaphon usai pertemuan bilateral dengan perwakilan Kamboja.

Dalam kesepakatan tersebut, Thailand dan Kamboja juga berjanji tidak menambah pasukan maupun mengirim persenjataan baru ke wilayah perbatasan. Seluruh personel militer diminta menghentikan aktivitas yang berpotensi memicu bentrokan.

Natthaphon menegaskan, semua pasukan di lapangan wajib mematuhi perintah penghentian permusuhan demi menjaga stabilitas kawasan.

Gencatan senjata ini akan diawasi secara ketat selama 72 jam, tidak hanya oleh kedua negara, tetapi juga oleh pengamat militer dari negara-negara anggota ASEAN.

"Jika wilayah perbatasan tetap aman, warga yang dievakuasi bisa kembali," kata Natthaphon.

Ia juga menyebut Thailand berencana menyerahkan prajurit Kamboja yang sebelumnya ditangkap sebagai bagian dari upaya meredakan konflik.

Perselisihan perbatasan antara Thailand dan Kamboja sudah berlangsung lama dan sempat memanas menjadi konflik bersenjata sejak 24 Juli, ditandai dengan saling serang artileri dan udara.

Meski sempat diumumkan gencatan senjata pada awal Agustus, bentrokan kembali pecah sejak awal Desember dan menyebabkan 96 orang dari kedua pihak meninggal dunia.

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Copyright © KABARIN 2025
TAG: