Untuk pertama kalinya Indonesia ikut serta dalam balapan unta

waktu baca 2 menit

"Alhamdulillah, rasanya bangga sekali bisa membawa nama Indonesia. Ini juga pertama kalinya Indonesia ikut serta di cabang balap unta"

Jakarta (KABARIN) - Indonesia mencatat sejarah baru di dunia olahraga internasional. Untuk pertama kalinya, Merah Putih ikut ambil bagian dalam cabang balap unta di ajang Asian Youth Games (AYG) 2025 yang digelar di Bahrain.

Adalah Mohammad Al Fathih Abdillah, atlet muda asal Indonesia, yang menjadi sosok di balik sejarah tersebut. Ia turun di nomor 500 meter sprint race individual dan bersaing dengan 16 pembalap unta muda terbaik dari berbagai negara Asia.

“Alhamdulillah, rasanya bangga sekali bisa membawa nama Indonesia. Ini juga pertama kalinya Indonesia ikut serta di cabang balap unta,” kata Fathih dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Meski baru menjalani latihan intensif selama 12 hari di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Fathih tampil percaya diri dan finis di posisi ke-11 dengan catatan waktu 1 menit 6 detik. Ia mengaku masih butuh waktu untuk beradaptasi dengan unta yang digunakan dalam lomba, karena hewan tersebut disediakan langsung oleh panitia.

“Saya masih belum terlalu bonding dengan untanya, karena kami memakai unta dari sini dan waktu adaptasinya terbatas. Tapi pengalaman ini sangat berharga. Saya ingin menjadi atlet balap unta Indonesia pertama yang meraih medali emas di ajang internasional,” ujar Fathih.

Lomba yang digelar di Equestrian Endurance Village itu berlangsung di bawah panas terik khas gurun. Seperti bisa ditebak, dominasi masih dipegang oleh atlet Timur Tengah. Dua wakil Uni Emirat Arab, Mohammed Umair Al Rashedi dan Khalifa Alghfeli, finis di posisi pertama dan kedua dengan waktu 45 detik. Sementara posisi ketiga direbut M. Wasmi Sultan Al Balawi dari Arab Saudi dengan catatan 48 detik.

Pelatih tim balap unta Indonesia, Wahyu Setiawan, menyebut hasil yang diraih Fathih sudah sangat membanggakan mengingat ini debut pertama Indonesia di olahraga tersebut.

"Walau baru debut, posisi kita tidak terlalu jauh tertinggal. Ini tonggak penting karena belum pernah ada orang Indonesia yang terjun di olahraga ini sebelumnya,” ucap Wahyu.

Ke depan, Wahyu mengatakan timnya berencana melanjutkan pembinaan lewat pelatihan lanjutan dan partisipasi di event balap unta lain di kawasan Timur Tengah.

“Kami juga sedang mencari lokasi di Indonesia yang memungkinkan untuk menggelar kompetisi balap unta agar olahraga ini bisa berkembang di tanah air,” ujarnya.

Partisipasi Fathih ini menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk memperluas kiprah di cabang olahraga unik dan menantang, dengan dukungan penuh dari Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) serta komunitas Camel Racing Indonesia.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka