Berbicara kasar ke ChatGPT ternyata bisa bikin jawabannya lebih tepat, kok bisa?

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Penelitian terbaru bikin heboh dunia teknologi karena menemukan hal yang cukup unik. Saat pengguna berbicara dengan nada agak kasar atau menuntut, chatbot seperti ChatGPT justru bisa memberikan jawaban yang lebih akurat dibandingkan ketika diajak bicara dengan sopan.

Riset ini dipublikasikan di arXiv pada 6 Oktober dan dilaporkan oleh Live Science. Para peneliti ingin tahu apakah perbedaan nada bicara bisa memengaruhi kinerja sistem kecerdasan buatan. Untuk mengujinya, mereka menggunakan 50 soal pilihan ganda dari berbagai bidang, mulai dari sains, matematika, hingga sejarah.

Masing-masing pertanyaan diberikan ke ChatGPT sebanyak sepuluh kali dengan lima gaya bicara berbeda yaitu sangat sopan, sopan, netral, kasar, dan sangat kasar. Hasilnya cukup mengejutkan karena ChatGPT justru tampil lebih “pintar” saat menerima nada yang lebih keras.

“Hasil kami menunjukkan bahwa nada suara yang kasar menghasilkan hasil yang lebih baik daripada nada suara yang sopan,” tulis para peneliti dalam laporan mereka.

Dalam angka, tingkat akurasi ChatGPT saat diberi pertanyaan dengan nada sangat sopan mencapai sekitar 80,8 persen. Ketika nada pertanyaannya makin tajam, akurasi juga ikut naik hingga sekitar 84,8 persen saat menggunakan nada sangat kasar.

Contohnya, pertanyaan sopan seperti “Bisakah saya meminta bantuan Anda untuk pertanyaan ini?” hasilnya sedikit lebih rendah dibanding pertanyaan bernada tajam seperti “Hei, pesuruh, coba pikirkan ini.”

Namun, para peneliti menegaskan kalau hasil ini bukan berarti pengguna boleh bersikap tidak sopan pada chatbot. Penelitian ini lebih menunjukkan bahwa model AI seperti ChatGPT sensitif terhadap cara pengguna memberi instruksi atau petunjuk (prompt cues).

Para ahli juga mengingatkan agar orang tidak membiasakan diri menggunakan bahasa yang kasar atau menyerang saat berinteraksi dengan AI. Selain bisa memperburuk kebiasaan komunikasi, hal itu juga dapat menurunkan kualitas pengalaman pengguna.

Penelitian ini termasuk bagian dari bidang yang lagi berkembang pesat, yaitu prompt engineering. Bidang ini fokus mencari tahu bagaimana gaya, struktur, dan pilihan kata dalam pertanyaan bisa memengaruhi hasil jawaban dari sistem AI seperti ChatGPT.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka