Jakarta (KABARIN) - Sebuah rumah dan warung milik warga di RT 03/RW 06, Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, jebol setelah banjir besar menerjang kawasan tersebut pada Kamis (30/10).
"Rumah saya dan di samping ada warung yang juga jebol," kata Yuni (38), pemilik rumah, kepada wartawan di Jakarta, Jumat.
Menurut Yuni, bagian dinding rumahnya jebol setinggi sekitar satu meter. Rumah tersebut berada hanya sekitar 20 meter dari tanggul Baswedan yang juga jebol, sehingga air dari Kali Pulo meluap dan masuk ke permukiman warga.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 17.30 WIB, saat Yuni sedang tidak berada di rumah. Hanya anak perempuannya, Naza, yang ada di lokasi.
"Kejadiannya pada Kamis (30/10) pukul 17.30. Jadi, anak saya curiga kok rumah tertutup pintu. Pas dia buka, sudah habis semua," ucapnya.
Akibat banjir itu, anak Yuni tidak sempat menyelamatkan barang-barang di dalam rumah. Sejumlah perabot seperti baju, kasur, kipas, dan peralatan rumah tangga lainnya terendam air hingga setinggi dada orang dewasa.
Yuni menduga, dinding rumahnya jebol bukan karena kondisi tanah yang labil, melainkan derasnya arus dari Kali Pulo setelah tanggul Baswedan jebol. Kini, ibu tiga anak itu memilih mengungsi ke Mushala Sabili bersama keluarganya.
Ketua RW 06 Jati Padang, Abdul Kohar, berharap Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung segera turun tangan untuk memperbaiki tanggul yang jebol agar kejadian serupa tidak terulang.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan masih ada 11 RT di Jakarta Selatan yang tergenang banjir pada Jumat pagi.
Rinciannya, satu RT di Pela Mampang dengan ketinggian air sekitar 30 cm akibat curah hujan tinggi, lima RT di Duren Tiga dengan ketinggian air mencapai 150 cm, serta lima RT di Jati Padang dengan ketinggian sekitar 40 cm akibat luapan Kali PHB dan jebolnya tanggul Baswedan.
Sebelumnya, hujan deras mengguyur wilayah Jakarta sejak Kamis (30/10) sore sekitar pukul 16.00 WIB, yang menyebabkan genangan dan banjir di sejumlah titik ibu kota.
