Gunung Semeru kembali erupsi, kolom abu melonjak hingga 1 km di atas puncak

waktu baca 2 menit

Lumajang, Jawa Timur (KABARIN) - Gunung Semeru di Jawa Timur kembali menunjukkan aktivitasnya pada Kamis pagi. Gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang itu meletus dan menyemburkan abu vulkanik setinggi sekitar 1 kilometer dari puncak.

"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Kamis, 6 November 2025, pukul 06.07 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak atau 4.676 meter di atas permukaan laut (mdpl)," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang.

Mukdas menjelaskan bahwa kolom abu berwarna putih hingga kelabu tampak cukup tebal dan mengarah ke utara serta timur laut. Getaran erupsi juga terekam di alat seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 157 detik.

Dari catatan petugas, Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut itu sudah mencatat lebih dari dua ribu gempa letusan sejak awal tahun hingga 6 November 2025.

Meskipun aktivitasnya tinggi, erupsi kali ini tidak berdampak besar pada aktivitas warga di sekitar lereng gunung. Status Gunung Semeru pun masih berada di Level II atau Waspada.

PVMBG tetap mengingatkan warga agar tidak beraktivitas di area berbahaya. Warga dilarang berada di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan hingga radius delapan kilometer dari puncak.

Di luar area itu, masyarakat juga diminta menjauhi jarak 500 meter dari tepi sungai karena masih berisiko terkena awan panas dan aliran lahar yang bisa meluas hingga 13 kilometer dari puncak.

"Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," ujar Mukdas.

Ia menambahkan agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan yang mungkin terjadi di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Semeru, terutama di Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Selain itu, masyarakat juga diminta memperhatikan potensi lahar di sungai-sungai kecil yang menjadi anak aliran Besuk Kobokan.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka