Jakarta (KABARIN) - CEO OpenAI Sam Altman menyampaikan klarifikasi mengenai nilai total komitmen pendanaan perusahaan untuk pusat data dalam sebuah unggahan panjang di platform X pada Kamis (6/11), menyusul kesepakatan-kesepakatan pusat bernilai miliaran dolar dalam tahun 2025.
"Kami memperkirakan komitmen sekitar 1,4 triliun dolar AS selama delapan tahun ke depan," demikian antara lain tulisannya di platform X yang dikutip dalam siaran TechCrunch pada Kamis (6/11).
Dia menyampaikan bahwa perusahaan berharap bisa mengakhiri tahun 2025 dengan annualized revenue run rate, proyeksi kinerja keuangan masa depan perusahaan berdasarkan data saat ini, di atas 20 miliar dolar AS (Rp333,8 triliun) dan tumbuh menjadi ratusan miliar pada 2030.
Altman mencantumkan sejumlah rencana bisnis masa depan yang ia yakini bisa menghasilkan pendapatan yang signifikan dalam unggahan di platform X.
OpenAI awal pekan ini menyatakan telah memiliki satu juta pelanggan bisnis.
Altman juga bicara tentang perangkat konsumen dan robotika. OpenAI mengakuisisi io milik Jony Ive pada Mei 2025, dan mereka dilaporkan sedang mengembangkan perangkat AI seukuran telapak tangan.
Altman menyebut penemuan ilmiah sebagai bisnis yang akan datang. Namun, belum banyak yang diketahui tentang hal itu.
VP OpenAI Kevin Weil sebelumnya menyebutkan bahwa OpenAI for Science yang baru diluncurkan beberapa bulan lalu.
Altman juga mengatakan OpenAI bisa menjadi penyedia komputasi awan.
"Kami juga mencari cara untuk menjual kapasitas komputasi secara lebih langsung kepada perusahaan lain (dan orang lain); kami cukup yakin dunia akan membutuhkan banyak 'awan AI', dan kami antusias menawarkannya," kata dia.
Gagasan itu dinilai berani mengingat perusahaan belum memiliki jaringan pusat data sendiri.
Di luar pendapatan, Altman mencatat bahwa perusahaan dapat membiayai kebutuhannya dengan cara menjual lebih banyak ekuitas atau mengambil lebih banyak pinjaman.