Jakarta (KABARIN) - Penelitian dari Universitas Tsukuba menemukan bahwa bersepeda secara rutin bisa memberi dampak besar bagi kesehatan dan umur panjang para lansia. Aktivitas ini terbukti tidak hanya menjaga kebugaran tubuh tetapi juga menurunkan risiko membutuhkan perawatan jangka panjang di masa tua.
Dilaporkan oleh SchiTechDaily, penelitian ini muncul karena makin banyak lansia di Jepang yang memilih berhenti mengemudi dan beralih menggunakan sepeda sebagai sarana transportasi. Para peneliti kemudian menelusuri hubungan antara kebiasaan bersepeda dengan tingkat kesehatan dan angka harapan hidup para lansia.
Dalam studi pertama yang dilakukan sejak 2013, ditemukan bahwa lansia yang masih aktif bersepeda memiliki risiko lebih kecil mengalami gangguan kesehatan serius atau meninggal dalam kurun waktu sepuluh tahun dibandingkan mereka yang tidak bersepeda. Efek positif ini paling terasa pada kelompok lansia yang tidak lagi mengemudi mobil.
Studi lanjutan yang dilakukan hingga 2017 juga menunjukkan hasil serupa. Lansia yang konsisten bersepeda selama empat tahun berturut-turut memiliki kemungkinan lebih kecil untuk membutuhkan perawatan medis jangka panjang dalam enam tahun berikutnya. Bahkan, mereka yang baru mulai bersepeda pun menunjukkan peningkatan kesehatan yang signifikan.
Peneliti menyimpulkan bahwa bersepeda bisa menjadi gaya hidup sehat yang sederhana namun efektif bagi para lansia. Selain memperkuat tubuh, aktivitas ini juga membantu menjaga kesehatan mental dan memperpanjang harapan hidup.
Kegiatan bersepeda dinilai sebagai “pendamping gaya hidup” yang memberi manfaat besar bagi kesejahteraan lansia, terutama bagi mereka yang tidak lagi mengendarai mobil. Karena itu, dukungan sosial dan fasilitas yang ramah pesepeda sangat dibutuhkan agar semakin banyak lansia terdorong untuk aktif bersepeda setiap hari.