Tiga karyawan Transjakarta masih trauma usai diduga jadi korban pelecehan

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Tiga karyawan Transjakarta yang diduga mengalami pelecehan seksual dari dua atasannya sejak 2025 masih merasakan trauma hingga kini.

"Korban saat ini perlahan mulai pulih dari trauma, tapi begitu melihat pelaku, rasa takut itu kembali muncul," kata Indra Kurniawan, Ketua PUK SPDT FSPMI PT Transjakarta, saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

Indra menjelaskan meski kondisi psikologis korban perlahan membaik, mereka tetap rentan terutama saat berada di lingkungan kerja yang sama dengan terduga pelaku. Pada awal kejadian, mental ketiga korban sempat terguncang parah.

"Saat melapor, tubuh mereka sampai bergetar dan menangis waktu menceritakan kejadian," ujarnya.

Untuk mendukung pemulihan, serikat pekerja membawa korban ke psikolog di RS Islam Jakarta Sukapura agar kepercayaan diri dan stabilitas emosional mereka kembali terjaga sehingga bisa bekerja dengan lebih tenang.

Ketiga karyawan itu akhirnya melapor ke polisi setelah merasa proses penanganan internal perusahaan tidak memberi keadilan. Keputusan ini diambil melalui pertemuan yang difasilitasi kepolisian di kantor Transjakarta pada Rabu 12 November, di mana semua pihak sepakat kasus ini harus diproses secara hukum.

Salah satu korban bekerja di satgas Transcare yang menangani layanan antar-jemput untuk penyandang disabilitas, sementara dua lainnya bertugas di satgas layanan wisata. Dua terduga pelaku merupakan koordinator lapangan di unit pelayanan dan pengendalian bus wisata tempat para korban bekerja.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka