Nagan Raya (KABARIN) - Kabupaten Nagan Raya kembali mencuri perhatian nasional setelah dua ikon daerahnya berhasil membawa pulang penghargaan pada Anugerah Pesona Indonesia 2025 yang digelar di Bengkayang, Kalimantan Barat.
Pemerintah daerah memastikan Masjid Giok Aceh sukses meraih posisi kedua dalam kategori destinasi unik. Bupati Nagan Raya Teuku Raja Keumangan menyampaikan bahwa prestasi ini menambah daftar kebanggaan masyarakat daerah tersebut.
“Selain Masjid Giok, Gulee Jruek hidangan tradisional khas Nagan Raya juga berhasil meraih Juara 2 kategori makanan tradisional,” kata Bupati dalam keterangan yang diterima di Nagan Raya.
Masjid Agung Baitul A’la yang lebih populer dengan sebutan Masjid Giok Aceh dikenal luas melalui arsitekturnya yang menawan dan sentuhan ornamen giok di berbagai sudut bangunan. Keindahannya membuat masjid ini menjadi tujuan wisata religi favorit di Aceh.
Tak kalah menarik, Gulee Jruek yang menjadi hidangan kebanggaan Nagan Raya juga mendapat tempat di hati publik. Perpaduan rempah dan cita rasa khas membuat kuliner ini meraih apresiasi sebagai juara kedua kategori makanan tradisional.
Bupati Teuku Raja Keumangan turut menyampaikan apresiasi kepada seluruh masyarakat. Ia menilai prestasi ini sebagai bukti tingginya potensi wisata dan budaya yang dimiliki Nagan Raya.
“Kabar baik ini menjadi kebanggaan bagi masyarakat Nagan Raya dan menunjukkan potensi wisata serta budaya yang luar biasa di daerah kita. Selamat kepada seluruh masyarakat Nagan Raya atas prestasi yang membanggakan ini,” ujarnya.
Plt Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Nagan Raya Musiddiq juga memberi penghargaan kepada semua pihak yang terlibat dalam pencapaian tersebut.
“Penghargaan ini kita raih ini tentunya atas dukungan masyarakat Aceh, khususnya Nagan Raya, yang telah berkontribusi banyak dalam mendukung Masjid Giok dan Gulee Jruek,” ungkapnya.
Prestasi ini diharapkan mampu membuka pintu promosi wisata lebih luas bagi Nagan Raya dan meningkatkan kunjungan wisatawan, sekaligus menjaga keberlanjutan budaya lokal agar tetap dikenal hingga ke berbagai daerah.
