Itu masih data sementara, kami masih mendata karena data bisa berubah seiring dengan cuaca ekstrem yang masih berlanjut
Pariaman (KABARIN) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman, Sumatera Barat, melaporkan belasan titik di wilayahnya terdampak bencana banjir, longsor, dan pohon tumbang akibat cuaca ekstrem yang melanda dalam tiga hari terakhir.
Sekretaris Daerah Padang Pariaman, Rudy Repenaldi Rilis, menyampaikan bahwa data tersebut masih bersifat sementara karena intensitas cuaca buruk masih berlangsung.
“Data masih bergerak karena cuaca ekstrem belum berhenti,” ujarnya, Minggu.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, berbagai bencana tersebut mengganggu aktivitas warga, terutama mereka yang sempat terisolasi akibat banjir. Pemerintah daerah telah mengevakuasi warga yang terdampak, namun upaya penanggulangan permanen membutuhkan dukungan pemerintah pusat.
“Bapak Bupati sudah menghubungi pemerintah pusat untuk meminta bantuan penyelesaian masalah ini,” kata Rudy.
Beberapa wilayah yang dilanda banjir antara lain Ulakan Tapakis dan Batang Anai. Menurut Rudy, banjir di Ulakan Tapakis sulit ditangani pemerintah daerah karena keterbatasan anggaran, ditambah sungai penyebab banjir merupakan kewenangan Balai Sungai Sumatra V.
Selain banjir, longsor juga terjadi di Parik Malintang, Kecamatan Enam Lingkung. Peristiwa itu menyebabkan badan jalan yang menghubungkan Mapolres Padang Pariaman dengan RSUD Padang Pariaman amblas dan tidak bisa dilalui kendaraan.
Pemkab kini tengah menyiapkan penetapan status tanggap darurat. Penetapan tersebut rencananya ditandatangani Bupati pada Senin dan berlaku selama dua minggu.
Sebelumnya, BMKG telah mengeluarkan peringatan potensi bencana hidrometeorologi sejak Jumat (21/11) hingga 27 November. Peringatan itu dipicu pertemuan aliran udara lembab dari Samudera Hindia dengan topografi Bukit Barisan yang meningkatkan proses pembentukan awan hujan dan memicu cuaca ekstrem.
