Kabupaten Agam (KABARIN) - Upaya pencarian korban banjir bandang di Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, terus dikebut. Hingga Jumat pukul 11.00 WIB, tim SAR gabungan telah mengevakuasi sembilan korban meninggal dunia.
"Hingga pukul 10.00 WIB ada delapan korban meninggal dunia yang sudah dievakuasi dan pada pukul 11.00 WIB tim gabungan kembali mengevakuasi satu korban meninggal dunia," kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga (Kasi Ops) Kantor SAR Kelas A Padang, Hendri, di Kabupaten Agam, Jumat.
Korban kesembilan ditemukan dalam kondisi tertimbun material longsor berupa kayu dan lumpur di dalam rumah di Jorong Toboh, Nagari Malalak Timur, Kecamatan Malalak. Proses menuju lokasi pun tidak mudah. Tim gabungan harus berjibaku melewati jalur penuh material longsoran, area persawahan yang licin, dan lumpur tebal. Bahkan beberapa personel SAR dan Brimob Polda Sumbar sempat tersungkur karena kondisi medan yang ekstrem.
Begitu tiba di ruas jalan Malalak, tim memutuskan membawa korban menggunakan tandu darurat agar evakuasi bisa berlangsung lebih cepat. Korban laki-laki tersebut telah dimandikan sebelum nantinya dishalatkan dan dikebumikan.
Hendri menyebut bahwa tantangan di lapangan cukup berat. “Di beberapa titik pencarian terdapat lumpur dengan kedalaman dua hingga tiga meter,” ujarnya. Selain itu, pencarian juga berlangsung di tengah curah hujan dan ancaman banjir serta longsor susulan.
Untuk mempercepat pencarian korban yang masih hilang, tim SAR gabungan kini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Tim Sektor E1 dan Tim Sektor E2. Pembagian ini diharapkan bisa memperluas jangkauan pencarian dan mempercepat temuan korban lainnya.