Banjir bandang Sri Lanka makin parah jumlah korban tewas bertambah jadi 334 jiwa

waktu baca 2 menit

Istanbul (KABARIN) - Bencana banjir bandang di Sri Lanka kembali memakan korban. Laporan terbaru pada Minggu dari Pusat Penanggulangan Bencana setempat mencatat jumlah korban jiwa sudah mencapai 334 orang, sementara 370 orang lainnya masih dinyatakan hilang. Informasi ini disampaikan oleh sejumlah media lokal.

Upaya pencarian dan penyelamatan masih berlangsung di berbagai wilayah yang terdampak banjir, longsor, dan kerusakan parah sejak cuaca ekstrem menerjang pulau itu pada 17 November. Newswire melaporkan bahwa situasi di lapangan masih cukup berat.

Sejak Siklon Ditwah menghantam Sri Lanka pada Rabu lalu, sekitar 1,12 juta penduduk dari lebih dari tiga ratus ribu keluarga terdampak langsung. News 1st menyebut ada 1.275 pusat bantuan yang kini menampung lebih dari 180 ribu pengungsi.

Militer Sri Lanka terus melakukan evakuasi lewat jalur udara dan darat. Tim bantuan bergerak cepat untuk menyalurkan kebutuhan dasar seperti makanan, air minum, dan obat-obatan. Pada Minggu, Daily Mirror memberitakan sebuah helikopter militer jatuh saat menjalankan misi bantuan, namun seluruh awak berhasil diselamatkan dan dilarikan ke rumah sakit.

Media Ada Derana melaporkan seluruh universitas, perguruan tinggi, dan pusat pelatihan vokasi yang berada di bawah Kementerian Pendidikan, Pendidikan Tinggi, dan Pendidikan Vokasi menghentikan kegiatan akademik hingga 8 Desember.

Presiden Anura Kumara Dissanayake pada Sabtu menetapkan status darurat nasional karena kerusakan besar yang ditimbulkan Siklon Ditwah. Pemerintah juga mengajak masyarakat Sri Lanka di luar negeri dan warga asing ikut membantu pemulihan bagi korban bencana.

Peringatan banjir berisiko tinggi sudah dikeluarkan untuk beberapa sungai besar. Warga yang tinggal di daerah hilir diminta segera mengungsi sebelum situasi memburuk. Daily Mirror juga melaporkan Presiden memerintahkan pengerahan lebih dari dua puluh ribu personel militer untuk memperkuat operasi penyelamatan.

Sejumlah distrik kini berada dalam status peringatan longsor tingkat merah karena risiko tinggi pada wilayah lereng dan area rawan. All India Radio menambahkan bahwa Departemen Meteorologi India mengeluarkan peringatan merah untuk wilayah tenggara India yang berdekatan dengan Sri Lanka, termasuk Tamil Nadu utara, Puducherry, dan pesisir Andhra Pradesh bagian selatan.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka