Jakarta (KABARIN) - Kementerian Pariwisata mengungkapkan bahwa Jakarta harus mengampanyekan wisata belanja yang menargetkan wisatawan asing dan domestik untuk meningkatkan pendapatan negara.
"Wisata itu penting," kata Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata, Ni Made Ayu Marthini dalam "Jakarta International Investment, Trade, Tourism, Small and Medium Enterprise Expo (JITEX) 2025' di Jakarta International Convention Center (JICC), Kamis
Dia mengatakan, wisata belanja adalah salah satu cara untuk meningkatkan pendapatan atau devisa maupun pendapatan ekonomi.
Menurut Ayu, ketika ada wisata, di sanalah ekonomi bergerak dan karenanya wisata belanja punya peluang untuk meningkatkan devisa bagi Indonesia.
Dia mencatat, jumlah wisatawan asing mencapai 14 juta pada tahun lalu dan ditargetkan menjadi 14,6-16 juta tahun ini.
Mereka rata-rata mengeluarkan uang sebesar 1.391,85 dolar AS untuk satu kali kunjungan. Sementara untuk wisatawan domestik atau lokal, rata-rata pengeluaran per perjalanan mencapai Rp2,31 juta per orang.
Pengeluaran ini antara lain untuk akomodasi, hiburan, angkutan, makan dan minum serta belanja dan cenderamata. Khusus untuk belanja, porsinya sekitar 11 persen untuk wisatawan asing, sedangkan wisatawan lokal sekitar 17 persen.
Ayu mengatakan, dengan semakin banyak wisatawan dan jumlah destinasi yang dikunjungi, maka semakin banyak mereka mengeluarkan uang untuk berwisata.
Di sinilah, Indonesia memiliki peluang menambah pendapatan dengan mengembangkan wisata belanja.
"Karena Indonesia belum terlalu tinggi 'spending' belanjanya. Ini yang kita perlu terus upayakan (wisata belanja)," kata dia.
Wisatawan asal Malaysia, misalnya, saat berkunjung ke Indonesia termasuk Jakarta, ternyata juga mencari sejumlah produk, mulai dari parfum dan produk fesyen.
Ini adalah peluang yang perlu terus dipromosikan dan sosialisasikan melalui media sosial sehingga ketika mereka liburan, bukan hanya mereka menikmati destinasi dan pengalaman, tetapi juga belanja.
"Karena pada akhirnya, wisata itu adalah 'spending' (pengeluaran)," kata Ayu.
Baca juga: Jakarta gaspol upayakan jadi kota global yang ramah investasi
Baca juga: Muse konser di Jakarta besok, ini dia daftar lagu populernya