Jakarta (KABARIN) - Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul memastikan penanganan banjir bandang di Sumatera dan Aceh bakal terus berjalan, termasuk penyediaan hunian sementara maupun hunian tetap bagi warga terdampak.
Gus Ipul bilang huntara bakal dipimpin langsung oleh Kepala BNPB Suharyanto.
"Nanti kalau huntara yang memimpin adalah Pak Kepala BNPB, tapi itu sudah menjadi bagian dari perencanaan untuk menyiapkan huntara dan tentu nanti hunian tetapnya," ujarnya di Jakarta, Rabu.
Pemerintah menyiapkan hunian sebagai bagian dari bantuan untuk warga korban banjir bandang.
Koordinasi untuk penyediaan hunian sudah dilakukan bersama pemerintah daerah, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman untuk identifikasi lokasi dan merancang pembangunan.
Selain itu, Kemensos juga bakal memberikan santunan bagi ahli waris korban meninggal dan warga yang luka-luka.
"Intinya, ini adalah kerja bersama, ini sinergi, ini gotong royong menindaklanjuti arahan Bapak Presiden," jelas Gus Ipul.
Hingga saat ini, total bantuan yang sudah disalurkan Kementerian Sosial mencapai Rp25 miliar, baik dalam bentuk barang maupun dukungan operasional dapur umum, termasuk belanja bahan baku dan biaya SDM.
Kemensos mengoperasikan sekitar 30 dapur umum yang dikelola masyarakat atau bekerja sama dengan dinas sosial setempat di tiga provinsi.
Lebih dari 570 Taruna Siaga Bencana (Tagana) dikerahkan untuk mendukung dapur umum, dan mampu menghasilkan sekitar 80 ribu bungkus makanan setiap hari.
Santunan untuk ahli waris korban meninggal Rp15 juta, dan Rp5 juta untuk korban luka berat juga akan disalurkan. Setelah asesmen lanjutan, pemerintah menyiapkan program pemberdayaan bagi warga yang kehilangan rumah, pekerjaan, dan mata pencaharian.
Berdasarkan data BNPB Rabu pagi, tercatat 753 orang meninggal, 650 orang hilang, dan sekitar 2.600 orang mengalami luka-luka akibat banjir dan longsor di Sumatera.