Kemenag: Manfaatkan rumah ibadah jadi tempat pengungsian banjir Sumatera

waktu baca 2 menit

Ya itu otomatis. Teman-teman kami, para Kepala Kantor Kemenag sudah berjalan tanpa instruksi. Mereka sudah bisa jalan sendiri. Jadi rumah-rumah ibadah itu sudah dijalankan dengan baik untuk menampung warga

Jakarta (KABARIN) - Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Kamaruddin Amin menegaskan masjid dan rumah ibadah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat otomatis difungsikan sebagai tempat penampungan sementara bagi warga terdampak banjir.

“Ya itu otomatis. Teman-teman kami, para Kepala Kantor Kemenag sudah berjalan tanpa instruksi. Mereka sudah bisa jalan sendiri. Jadi rumah-rumah ibadah itu sudah dijalankan dengan baik untuk menampung warga,” ujar Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin di Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan jaringan Kemenag di daerah sangat fleksibel dan cepat tanggap karena memahami kondisi di lapangan, terutama saat akses logistik dan hunian darurat masih terbatas.

Masjid, mushala, gereja, dan rumah ibadah lain yang aman dimanfaatkan tidak hanya sebagai tempat berlindung, tapi juga sebagai pusat distribusi bantuan bagi pengungsi.

Kemenag terus memantau kebutuhan masyarakat yang mengungsi sekaligus mengoordinasikan dukungan tambahan sesuai perkembangan di lokasi.

Sebelumnya Kemenag telah menghimpun bantuan dari sejumlah lembaga filantropi seperti Baznas, FOZ, dan Poros untuk disalurkan ke wilayah terdampak.

Selain itu, Kemenag juga menyiapkan anggaran dari APBN serta donasi ASN dan masyarakat, dengan total mencapai sekitar Rp160 miliar, untuk mendukung penanganan bencana.

Bantuan darurat mulai disalurkan, termasuk dana awal Rp250 juta per Kanwil Kemenag di tiga provinsi, sebagai langkah awal mempercepat pemenuhan kebutuhan warga terdampak.

“Besok juga akan diberikan lagi sesuai kebutuhan. Ada yang sifatnya darurat, dan ada juga yang untuk tahap rehabilitasi,” kata Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka