Mensesneg pastikan APBN cukup untuk menangani bencana banjir di Sumatera

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) sekaligus Juru Bicara Presiden RI, Prasetyo Hadi, memastikan bahwa pemerintah masih punya anggaran yang cukup untuk menangani dampak banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

"Di dalam APBN itu ada yang namanya Dana Siap Pakai, yang memang diperuntukkan untuk kesiapsiagaan, kebencanaan. Bapak Presiden sudah memberikan instruksi secara langsung, apabila Dana Siap Pakai secara jumlah, nominal, itu perlu dilakukan penambahan, maka akan dilakukan penambahan," kata Prasetyo menjawab pertanyaan wartawan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu.

Prasetyo menyebut Dana Siap Pakai per 1 Desember berada di kisaran Rp500 miliar. “Kalau sampai terakhir, kurang lebih 2 hari yang lalu, masih di kisaran Rp500 miliar sekian,” ujarnya.

Karena itu, ia yakin pemerintah masih mampu menangani bencana di tiga provinsi tersebut tanpa harus bergantung pada bantuan eksternal, meskipun berbagai negara sahabat telah menawarkan dukungan.

"Kami juga mewakili Pemerintah Republik Indonesia menyampaikan terima kasih, karena banyak sekali atensi dari negara-negara sahabat baik yang mengucapkan keprihatinan maupun yang ingin memberikan bantuan, kami mengucapkan terima kasih. Namun demikian, kami merasa bahwa pemerintah, dalam hal ini, kita semua masih sanggup untuk mengatasi seluruh permasalahan yang kita hadapi," ucapnya.

Prasetyo menjelaskan, dari sisi pangan, pemerintah punya stok bahan makanan yang siap disalurkan bagi para pengungsi. Untuk pasokan BBM, pemerintah juga sudah berkoordinasi dengan Pertamina agar distribusi bisa berjalan, bahkan dengan metode tidak biasa jika dibutuhkan.

"Kami juga intens berkoordinasi dengan Pertamina untuk memastikan pasokan BBM segera terdistribusi ke seluruh wilayah, termasuk harus menggunakan cara-cara yang mungkin tidak normal ya, kan BBM juga bagaimana kita usahakan bisa dilakukan dropping dari udara," ujarnya.

Sementara itu, dalam jumpa pers yang sama di Posko Bantuan Bencana Sumatera, Menko PMK Pratikno menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan agar penanganan bencana ini dilakukan sebagai prioritas nasional.

"Presiden memberikan instruksi agar situasi ini diperlakukan sebagai prioritas nasional, termasuk jaminan bahwa dana dan logistik nasional tersedia secara penuh, secara total, salah satunya pada masa tanggap darurat ini menggunakan Dana Siap Pakai," kata Pratikno.

Banjir bandang dan longsor yang terjadi pada 25 November 2025 itu menimbulkan dampak besar. Berdasarkan laporan BNPB per 3 November 2025, jumlah korban jiwa mencapai 804 orang, sementara 634 orang masih hilang.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka