Korban tewas akibat bencana banjir di Agam mencapai 169 orang

waktu baca 2 menit

Lubuk Basung (KABARIN) - Bencana banjir bandang, banjir, dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Agam, Sumatera Barat, meninggalkan duka mendalam. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam mencatat korban meninggal dunia kini mencapai 169 orang.

"Ini data korban meninggal dunia sampai Rabu (3/12) pukul 20.00 WIB," kata Kepala Pelaksana BPBD Agam Rahmat Lasmono di Lubuk Basung, Rabu.

Rahmat menyebutkan bahwa korban meninggal tersebar di beberapa kecamatan, yakni Palembayan, Malalak, Tanjung Raya, dan Palupuh. Sementara itu, masih ada 86 orang yang dilaporkan hilang, sebagian besar dari wilayah Palembayan dan Malalak.

Untuk proses pencarian, BPBD Agam bersama Basarnas, TNI, Polri, PMI, serta para relawan bakal melanjutkan operasi pada Kamis (4/12) pagi.

"Mudah-mudahan korban bisa ditemukan dalam waktu dekat," ujarnya.

Selain korban meninggal dan hilang, ada 35 warga yang sedang dirawat di rumah sakit akibat luka-luka. Sementara jumlah pengungsi mencapai sekitar 12.800 orang, tersebar di Kecamatan Palembayan, Malalak, Tanjung Mutiara, dan wilayah lain.

Para pengungsi saat ini menempati rumah tetangga, masjid, mushola, lokasi pengungsian resmi, serta tempat-tempat lain yang dianggap aman. Kebutuhan makan mereka dipenuhi melalui dapur umum yang sudah didirikan di beberapa titik.

"Kita mendistribusikan bahan kebutuhan untuk pengungsian maupun untuk kebutuhan warga terdampak bencana itu," kata Rahmat.

Hingga kini, seluruh tim masih bekerja keras memastikan kebutuhan warga terpenuhi sambil melanjutkan pencarian korban di lapangan.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka