Tokyo (KABARIN) - Presiden China Xi Jinping menggelar pembicaraan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Beijing pada Kamis. Pertemuan ini diperkirakan bakal membahas isu-isu besar, mulai dari ketegangan di Taiwan sampai upaya mendorong kesepakatan damai terkait perang Rusia–Ukraina.
Media pemerintah China melaporkan bahwa pertemuan kedua pemimpin berlangsung di tengah Beijing yang semakin vokal menyuarakan narasinya di tingkat internasional, terutama saat hubungan diplomatiknya dengan Jepang sedang memanas.
Ketegangan China–Jepang mencuat setelah Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi bulan lalu menyatakan bahwa Jepang bisa merespons jika Taiwan diserang. China yang menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya langsung bereaksi keras dan menegaskan bahwa isu Taiwan adalah urusan internal mereka sepenuhnya.
Pada akhir November, Xi kembali menegaskan posisi Beijing soal Taiwan dalam panggilan telepon dengan Presiden AS Donald Trump.
Macron, yang sedang menjalani kunjungan kenegaraan keempatnya ke China, juga dikabarkan mempertimbangkan untuk mengundang Xi menghadiri KTT G7 tahun depan yang akan digelar di Prancis.
Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa Beijing siap bekerja sama lebih erat dengan Paris untuk memperkuat kerja sama multilateral dan memberi kontribusi lebih besar bagi stabilitas hubungan China–Uni Eropa.
Selama tiga hari kunjungannya yang berlangsung hingga Jumat, Macron juga dijadwalkan mengunjungi Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan. Kota itu sempat jadi sorotan setelah sepasang panda raksasa yang hidup di Prancis selama 13 tahun dipulangkan ke China bulan lalu.
Macron terakhir bertemu Xi di China pada April 2023, saat ia berkunjung bersama Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.
Sumber: Kyodo-OANA
