Jakarta (KABARIN) - Polres Metro Jakarta Selatan memberikan penjelasan soal temuan kerangka Alvaro yang ditemukan berserakan di lokasi pembuangan di Bogor, Jawa Barat.
"Kenapa berceceran? Karena sesuai keterangan tersangka dan saksi, mayat tersebut tidak dikuburkan, tidak dimakamkan, tapi dibuang," ujar Kapolres Kombes Polisi Nicholas Ary Lilipaly saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis.
Awalnya, kondisi kerangka yang berserakan sempat memunculkan dugaan publik soal mutilasi. Polisi menegaskan bahwa kerangka yang tersebar bukan akibat pemotongan tubuh, melainkan cara tersangka memperlakukan jenazah.
Menurut Nicholas, jasad Alvaro dimasukkan ke dalam kantong plastik hitam yang biasa dipakai sebagai kantong sampah, kemudian dibuang begitu saja di sekitar TKP tanpa perlakuan yang layak.
"Jadi jasad diletakkan di dalam kantong plastik hitam dan dibuang di sekitar tempat kejadian. Dalam kondisi seperti itu, tentu ada banyak kemungkinan yang bisa menyebabkan kerangka berceceran," jelasnya.
Polisi menekankan penyebaran kerangka terjadi karena mayat tidak dikubur, dan faktor alam seperti pembusukan, cuaca, maupun gangguan hewan liar membuat bagian tubuh berpindah dari posisi awal.
Pihak Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri memastikan kerangka yang ditemukan di Tenjo, Bogor adalah Alvaro Kiano Nugroho, anak yang sebelumnya dilaporkan hilang sejak Maret 2025.
"Hasil pemeriksaan DNA dan gigi menunjukkan bahwa kerangka tersebut identik dan dapat dipastikan adalah Alvaro Kiano Nugroho, anak biologis dari Saudari Arum Indah Kusumastuti," kata Kepala RS Polri Brigjen Polisi Prima Heru Yulihartono.
Tim Kedokteran Kepolisian Pusdokkes Polri telah melakukan rangkaian pemeriksaan forensik sejak jenazah diterima pada 24 November 2025, termasuk pemeriksaan DNA dan analisis gigi serta tulang rahang.
Polisi juga mengungkap pelaku pembunuhan Alvaro adalah ayah tirinya, Alex Iskandar. Jenazah Alvaro kemudian dimakamkan di Tanah Wakaf Masjid Jami' Al Muflihun Bintaro, Jakarta Selatan pada Kamis siang.
