Bayangkan, jika 519 provinsi dan kabupaten/kota saling bersolidaritas, betapa besar dampaknya bagi percepatan penanganan bencana
Jakarta (KABARIN) - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengimbau seluruh kepala daerah di Indonesia untuk menunjukkan solidaritas terhadap wilayah Sumatera yang terdampak banjir bandang dan longsor.
“Dalam momentum ini saya ingin sampaikan: ini waktunya kepala daerah saling membantu. Karena bencana bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Bagi daerah yang fiskalnya kuat, saya tahu masih ada yang punya simpanan. Silakan membantu, baik langsung maupun tidak langsung,” ucap Tito di Jakarta, Kamis.
Tito menegaskan bahwa pemerintah daerah di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh sedang berada dalam situasi sulit dan sangat membutuhkan dukungan nyata dari daerah lain.
Beberapa hari terakhir, Tito mengaku menerima banyak keluhan dari kepala daerah terdampak karena anggaran belanja tidak terduga mereka mulai menipis dan tidak lagi cukup untuk menangani kondisi darurat.
Menurut Mendagri, solidaritas antardaerah menjadi kunci untuk memperkuat ketahanan nasional. Bantuan dari daerah lain bisa meringankan beban wilayah yang sedang berjuang menyelamatkan warganya.
Kemendagri juga telah menerbitkan Surat Edaran sebagai pedoman agar kepala daerah bisa menyalurkan hibah atau bantuan secara resmi atas dasar solidaritas.
“Kami sudah mengeluarkan Surat Edaran pada 1 Desember sebagai payung hukum agar kepala daerah bisa memberikan hibah atau transfer bantuan atas dasar solidaritas. Jadi pada momentum ini saya berharap kepala daerah saling mendukung,” kata Tito.
Tito memberi apresiasi untuk daerah yang sudah bergerak lebih dulu, misalnya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang mengirimkan bantuan barang untuk masyarakat terdampak di Sumatera Utara.
Selain itu, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan melalui Baznas menyalurkan Rp3 miliar, Pemprov Sulsel Rp1,5 miliar, dan Pemprov Kalimantan Utara Rp1 miliar.
“Bayangkan, jika 519 provinsi dan kabupaten/kota saling bersolidaritas, betapa besar dampaknya bagi percepatan penanganan bencana,” ujarnya.
Tito juga menekankan bahwa pemerintah pusat tidak akan membiarkan kepala daerah menghadapi bencana sendirian. Ia merespons sejumlah kepala daerah yang mengaku kesulitan menangani dampak banjir dan longsor.
“Mereka bukan menyerah total. Mereka tetap bekerja semaksimal mungkin, semampu mereka. Kami dari pemerintah pusat mau menyerah mau enggak, kita mendukung dari hari pertama sepenuhnya, sejak hari pertama kami mendukung sepenuhnya,” ungkap Tito.
Beberapa kepala daerah sebelumnya menyampaikan keterbatasan dalam menangani bencana antara lain Bupati Aceh Tengah Haili Yoga, Bupati Aceh Selatan Mirwan MS, dan Bupati Pidie Jaya Sibral Malasyi.