Jakarta (KABARIN) - PT Pertamina (Persero) memastikan bahwa hampir semua stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di wilayah terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sudah kembali buka. Dari total SPBU di area tersebut, sebanyak 688 unit atau sekitar 98 persen kini beroperasi normal.
"Untuk SPBU sudah sebagian besar kami perbaiki. SPBU kami maksimalkan beroperasi 24 jam, supaya mengurai antrean yang beberapa waktu lalu cukup panjang," ujar Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Senin.
Untuk mempercepat pelayanan, Pertamina juga menambah jumlah petugas di SPBU, termasuk dukungan personel dari TNI dan Polri.
Simon mengatakan bahwa fokus utama saat ini adalah memastikan distribusi energi sampai ke daerah-daerah yang masih terisolasi karena akses yang sulit.
"Contohnya, Aceh Tengah dan Bener Meriah, di mana beberapa waktu lalu kami sewa pesawat perintis untuk mengirimkan solar untuk alat-alat berat dan kami juga akan mengirim dengan Hercules yang volumenya lebih besar," kata Simon.
Pertamina juga terus mendukung operasional alat berat agar pembukaan akses jalan, evakuasi warga, dan distribusi logistik bisa berlangsung lebih cepat.
Tak hanya BBM, suplai LPG ke wilayah terisolir juga jadi perhatian khusus.
"Kami juga berkoordinasi untuk pengiriman (LPG) di daerah-daerah terdampak. Dan, yang akan kami lakukan dalam waktu dekat menggunakan sling load untuk pengiriman LPG dengan tetap memperhatikan aspek safety," ujarnya.
Simon menegaskan komitmen Pertamina untuk memulihkan infrastruktur energi agar distribusi BBM dan LPG kembali normal di semua area terdampak.
Sejak 28 November 2025, Pertamina Grup juga bergerak cepat menyalurkan bantuan kemanusiaan di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Hingga 7 Desember 2025, bantuan Pertamina Peduli telah menjangkau 77.794 jiwa.
Perusahaan juga mendirikan 161 posko, membuka 111 dapur umum, serta menyalurkan energi berupa 275 tabung Bright Gas, 25 kl BBM jenis Dexlite, Pertamax, dan Biosolar, serta 19,8 kl Avtur.
Total bantuan yang sudah direalisasikan Pertamina mencapai Rp5,3 miliar untuk masyarakat terdampak bencana di ketiga provinsi tersebut.