Bogota, Kolombia/Istanbul (KABARIN) - Venezuela melantik 5.600 tentara baru ke Angkatan Bersenjata Nasional Bolivarian pada Minggu (7/12) di tengah meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat.
Rekrutmen ini dilakukan untuk merespons apa yang disebut pemerintah sebagai “meningkatnya ancaman imperialis” dari AS yang menempatkan armada militernya di wilayah Karibia.
Mayor Jenderal Javier Jose Marcano Tabata mengatakan bahwa banyak warga, terutama generasi muda, mendaftar masuk militer sebagai bentuk dukungan terhadap negara.
“Saat ini, sementara imperialisme mengancam negara kita secara ilegal, sewenang-wenang, penuh kebohongan, dan dengan lancang, rakyat kita, terutama kaum muda, berbondong-bondong datang untuk bergabung dengan Angkatan Bersenjata Nasional Bolivarian,” ujar Marcano.
Para tentara baru ini mengambil sumpah setia kepada Presiden Nicolas Maduro dan disebut sebagai tulang punggung “stabilitas, perdamaian, keamanan, dan masa depan” Venezuela. Saat ini, Venezuela tercatat memiliki sekitar 200 ribu tentara aktif, 200 ribu polisi, dan jutaan anggota milisi cadangan.
Ketegangan meningkat karena AS memperluas operasi militernya di Amerika Latin dengan pengerahan marinir, kapal perang, jet tempur, pesawat pengebom, kapal selam, dan pesawat nirawak.
AS diketahui melakukan 22 serangan terhadap kapal yang dicurigai mengangkut narkoba sejak September, menewaskan sedikitnya 87 orang. Presiden AS Donald Trump memperingatkan bahwa ia akan menargetkan jaringan perdagangan narkoba Venezuela “melalui darat.”