Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 182 detik
Lumajang, Jawa Timur (KABARIN) - Gunung Semeru yang tingginya 3.676 meter di atas permukaan laut kembali erupsi pada Senin malam dengan letusan mencapai 1.000 meter di atas puncak dan lava pijar yang turun dari kawah.
“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 8 Desember 2025, pukul 21.24 WIB,” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian, melalui laporan tertulis di Lumajang.
Menurut Mukdas, kolom letusan terlihat setinggi kurang lebih 1.000 meter di atas puncak atau 4.676 meter dari permukaan laut.
“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 182 detik,” tambahnya.
Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu juga memuntahkan lava pijar dari puncak yang terlihat seperti sinar api turun ke lereng.
Status Semeru masih di Level III atau siaga sehingga PVMBG memberi rekomendasi supaya tidak ada aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan hingga 13 km dari puncak.
Di luar jarak itu, masyarakat juga disarankan tidak beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terkena awan panas dan lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Selain itu, warga dilarang berada dalam radius 5 km dari kawah karena rawan lontaran batu pijar.
Masyarakat juga diminta waspada terhadap potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang sungai atau lembah yang berhulu dari puncak Semeru terutama di Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta anak-anak sungai dari Besuk Kobokan.