Rapat pleno malam ini menjadi langkah lanjutan dalam menata proses organisasi sesuai amanat Syuriah. Salah satu agenda pleno kali ini adalah penetapan Pj Ketua Umum PBNU pengganti Gus Yahya
Jakarta (KABARIN) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) malam ini mengadakan rapat pleno yang diawali dengan doa bersama dan pemberian bantuan bagi korban banjir serta longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
“Doa bersama dan donasi ini adalah bentuk kepedulian PBNU untuk mendoakan agar bencana di Sumatera segera tertangani. Semoga santunan ini bisa meringankan beban para korban,” ujar Ketua PBNU Bidang Pendidikan Moh. Mukri di Jakarta, Selasa.
Doa akan dipimpin para kiai sepuh dan diikuti seluruh peserta pleno yang berlangsung di Hotel The Sultan, Jakarta. Pleno ini akan dihadiri seluruh unsur kepengurusan PBNU mulai dari Mustasyar, A’wan, Syuriyah, Tanfidziyah, hingga pimpinan lembaga dan Badan Otonom (Banom).
Mukri menekankan pleno merupakan forum resmi yang berperan penting untuk memastikan kelangsungan kepemimpinan organisasi sesuai aturan jam’iyyah. Ia juga menegaskan keputusan Syuriah PBNU memberhentikan Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum adalah final dan mengikat.
“Pleno malam ini merupakan langkah berikutnya untuk menata organisasi sesuai amanat Syuriah. Salah satu agendanya adalah menetapkan Penjabat Ketua Umum PBNU pengganti Gus Yahya,” kata Mukri.
Semua proses akan dilakukan dengan menjunjung nilai keulamaan, kehati-hatian, dan tata tertib organisasi. PBNU memastikan maruah jamiyah tetap terjaga dan roda organisasi berjalan penuh tanggung jawab.